Subscribe Us

Dipasang Portal, Terminal PTM Steril Dari Pedagang Pasar Pagi

Sejumlah pekerja tampak melakukan pemasangan portal di pintu masuk Terminal PTM dan penataan para pedagang di Pasar Pagi Terminal Lingkar
Prabumulih, LapartaNews - Sosialisasi pemindahan pedagang pasar pagi di lokasi terminal Pasar Tradisional Modern (PTM) terus dilakukan. Bahkan untuk mensterilkan wilayah tersebut dari pedagang pasar pagi, Pemerintah Kota Prabumulih terpaksa memasang portal di pintu masuk terminal PTM.

Hal ini dilakukan agar wilayah tersebut benar-benar bebas dari pedagang pasar pagi. Sebab masih terdapat beberapa pedagang yang melakukan aktifitas jual beli di wilayah tersebut.

Asisten 1 Kota Prabumulih, Drs Aris Priadi saat dikonfirmasi menjelaskan, Terminal PTM hanya akan dibuka pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB. Pemberlakuan penutupan terminal ini ditetapkan mulai Jumat 29 mei 2020.

Aris menjelaskan, sebelumnya seluruh pedagang pasar pagi di Terminal PTM telah dihimbau untuk pindah secara keseluruhan ke Terminal Lingkar Timur. Pemindahan ini dilakukan untuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Prabumulih.

"Pemasangan portal ini sengaja dilakukan agar lokasi itu tidak lagi digunakan oleh pedagang pasar pagi untuk berjualan. Wilayah ini harus steril dari pedagang. Karena kita telah menyiapkan tempat baru bagi pedagang pasar pagi di Terminal Lingkar Timur," ujar Aris saat dibincangi disela-sela peninjauan dan pengaturan pedagang, Jumat (29/05/2020).

Masih kata Aris, lokasi baru yang telah disiapkan juga telah dilengkapi dengan fasilitas yang dibutuhkan oleh pedagang. Selain menyiapkan lapak sebanyak kurang lebih 500 lapak, pihaknya juga telah melengkapi fasilitas wc umum berupa mobil portable sebanyak dua unit dan satu unit mobil damkar.

"Begitu juga dengan penerangan telah ditambah di lokasi Terminal Lingkar. Tidak hanya itu kita juga telah menyiapkan tenda untuk pedagang, meskipun belum mampu untuk menampung seluruh pedagang. Secara perlahan akan kita lengkapi agar pedagang merasa nyaman menjalankan aktifitas jual beli," jelasnya.

Menurutnya, secara keseluruhan pedagang mengaku nyaman berjualan di tempat yang baru. Bahkan para pedagang pun berharap agar relokasi pedagang pasar pagi di Terminal Lingkar Timur bersifat permanen untuk seterusnya.

"Maka dari itu beberapa pedagang yang masih membandel diharapkan mau menjalankan instruksi ini demi kebaikan orang banyak. Mau tidak mau pemindahan pedagang pasar pagi ini harus dilakukan selama penerapan PSBB di Kota Prabumulih," tegasnya.

Sementara itu, Wibowo satu diantara pedagang pasar pagi mengaku tidak keberatan dengan adanya pemindahan pedagang ke Terminal Lingkar Timur. Menurutnya lokasi yang baru lebih nyaman dibandingkan Terminal PTM.

Pedagang sayuran yang berasal dari Belitang, Kabupaten OKU ini pun juga mendukung jika pengalihan pasar pagi di Terminal Lingkar Timur diberlakukan untuk seterusnya. Mengingat lokasi pasar pagi sebelumnya dianggap kurang efektif.

Selain lahan yang terbatas, aktifitas jual beli di pasar pagi Terminal PTM juga kurang nyaman. Bahkan dari sisi keamanan pun juga kurang maksimal, sebab banyak pedagang yang keberatan dengan penarikan retribusi yang tidak jelas.

"Untuk bongkar muat barang saja kami kesusahan, karena harus berebutan tempat perkir dengan agen dan pedagang lainnya. Belum lagi biaya parkir sampai Rp10 ribu, bahkan untuk bongkar muat saja kami dimintai uang. Belum lagi uang lapak dan uang keamanan dan lain-lain. Kami juga tidak tau apakah itu resmi atau tidak," tutur pria yang mengaku telah berdagang di Prabumulih selama kurang lebih 9 tahun. (LN 01)


Posting Komentar

0 Komentar