Subscribe Us

Dinas Pertanian Temukan Kasus Hewan Kurban Mati Masuk Angin

Petugas Dinas Pertanian tampak melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di salah satu lapak milik pedagang

Prabumulih, Laparta News - Mendekati lebaran Idul Adha, penjual hewan kurban di kota Prabumulih semakin menjamur. Nah, untuk memastikan kesehatan hewan, sejumlah petugas dari Dinas Pertanian Kota Prabumulih melakukan sidak ke sejumlah pedagang sapi dan kambing.

Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih Drs Samsurizal SP MSi didampingi Kabid Peternakan Drh Hj Nora Gustina menjelaskan, sidak ini dilakukan selain untuk mengecek kesehatan hewan juga untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang tidak layak jual.

"Jangan sampai ada hewan kurban seperti kambing dan sapi yang terjangkit penyakit dijual dan dibeli oleh masyarakat. Untuk itu kita terus lakukan pemantauan ke lapangan, khusunya kepada para pedagang musiman," ujar Nora kepada awak media di sela-sela kegiatan sidak, Senin (20/08).

Lebih lanjut Nora mengatakan, dari sejumlah lapak pedagang yang dilakukan sidak tidak ditemukan adanya hewan yang mengidap penyakit. Hanya saja, pihaknya mendapat laporan ada beberapa hewan seperti kambing yang mati.

"Setelah kita cek kematiannya bukan lantaran ada riwayat penyakit serius. Kambing tersebut mati lantaran masuk angin dan juga pengaruh cuaca. Bisa jadi saat pengiriman hewan kambing tergencet akibt berdesakan," jelasnya.

Masih kata Nora, masuk angin memang sangat rentan terhadap hewan. Dalam kesempatan itu pula, pihaknya pun mengaku sudah mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) bagi penjual hewan kurban.

"Mak dari itu, kita himbau kepada pembeli untuk lebih jeli dalam memilih dan membeli hewan kurban. Bila perlu jangan ragu menanyakan tentang SKKH kepada pedagangnya. Agar hewan yang dibeli lebih terjamin," bebernya.

Sementara itu, Tobek satu diantara pedagang hewan mengaku harus mengalami rugi puluhan juta. Pasalnya kambing yang disuplai dari Kabupaten Liwa, Lampung Barat setelah tiba di lapaknya mendadak mati.

"Maka dari itu kita lngsung laporkan ke Dinas Pertanian untuk mengeceknya. Takutnya hewan yang mati itu mengidap penyakit yang bisa menular kepada hewan lainnya. Untungnya setelah diperiksa tidak ada catatan riwayat penyakit," katanya.

Tobek mengaku, jumlah permintaan akan hewan kurban biasanya akan meningkat jelang hari raya Idul Adha. Untuk harga satu ekor kambing berkisar antara Rp2 sampai 5 juta, sedangkan sapi mulai dari Rp12 sampai 25 juta per ekor.

"Masalah kelayakan hewan yang kita jual menjadi prioritas kita. Pembeli pastinya tidak mau membeli hewan yang sakit maupun cacat, begitu juga kita sebagai pedagang tidak mau menerima hewan yang sakit dari penyuplai hewan di Lampung," tandasnya. (LN 01)




Posting Komentar

0 Komentar