Subscribe Us

Mulyadi Meregang Nyawa Dalam Pondok Kebun Karet

Anggota Regiden Polres Prabumulih saat melakukan identifikasi terhadap jenazah Mulyadi yang ditemukan sudah tak bernyawa dalam pondok di kebun karet tempat ia bekerja

Prabumulih, LapartaNews - Seorang petani karet ditemukan sudah dalam tidak bernyawa dalam pondok yang berada di kebun karet Rt 02 Rw 05 Penimur Jaya, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.

Jasad korban yang bernama Mulyadi (43), Desa Talang Batu, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih ini ditemukan pertama kali oleh Suridi (30) warga Trans Air Limau, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim pada Selasa  03 September 2019 Sekira jam 10.00 Wib.

Suridi yang saat itu hendak ke kebun karet mampir ke pondok tempat korban biasa istirahat. Lantaran tidak ada sahutan saat dipanggil, Suridi pun kemudian mengecek ke dalam pondok.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati Mulyadi sudah terbujur kaku di atas kasur. Suridi pun lantas mengabarkan hal tersebur kepada warga sekitar dan Ketua RT setempat.

Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat yang merupakan seorang petani karet itu. Pihaknya telah melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi terhadap jenazah.

"Diduga almarhum meninggal lantaran sakit. Berdasarkan cek di lapangan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Kapolres.

Lebih lanjut, Tito menjelaskan, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan meminta untuk tidak dilakukan Visum Et Repertum (VER)  mayat karena segerah akan di kebumikan.

"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban, dan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan visum," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu saksi yakni Hermanto warga setempat mengaku sehari sebelum meninggalnya korban, ia mengaku sempat bertemu dengan korban yang saat itu terlihat masih dalam keadaan sehat.

"Mungkin malamnyo korban terserang penyakit. Kareno saat polisi dak nemukan adonyo tanda-tanda kekerasan. Mungkin keno angin duduk. Apolagi korban di pondok itu cuma sendirian dak ado rewang," katanya. (LN 01)

Posting Komentar

0 Komentar