Subscribe Us

"Sepri Cow" Siap Penuhi Permintaan Hewan Kurban Berukuran Monster


Prabumulih, LapartaNews - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 H tahun 2021 permintaan hewan kurban seperti kambing dan sapi mengalami peningkatan. Untuk memenuhi permintaan konsumen, sejumlah pedagang hewan kurban di Kota Prabumulih pun mulai bermunculan.

Salah satunya adalah Sepri Cow. Pria yang akrab disapa Sepri ini mengaku jumlah permintaan hewan kurban beberapa pekan ini mulai mengalami peningkatan.

Tentunya untuk memenuhi permintaan pelanggan, ia pun jauh-jauh hari telah mempersiapkan stok hewan kurban sapi berbagai jenis dan ukuran. Tidak hanya sapi dengan ukuran standar, ia juga memenuhi permintaan konsumen yang ingin mencari sapi berukuran monster dengan bobot 700 kilogram hingga diatas 1 ton.

Untuk kualitas hewan kurban yang ditawarkan tentunya adalah sapi yang kondisinya prima, sehat dan terawat. Sebab sapi-sapi miliknya merupakan sapi pilihan yang didatangkan langsung dari peternak di kawasan Lampung.


Di lapak kandang sapi miliknya yang berada di Jalan Kemang Sari, Gang Amir, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Prabumulih Utara ini sapi-sapi yang akan dipasarkan terlebih dahulu dibesarkan dan dirawat dengan baik. Selain diberi pakan yang sehat, kebersihan sapi dan kandang juga menjadi hal penting bagi dirinya agar sapi yang dipasarkan lebih terjamin kualitasnya. Tidak hanya itu, dua hari sekali hewan ternak sapi miliknya wajib dimandikan agar tetap bersih dan sehat.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang daging sapi di Pasar Inpres Prabumulih ini mengatakan, adapun sapi yang ia pasarkan adalah jenis sapi limousin, simental dan brangus. Ketiga jenis sapi tersebut paling banyak diminati oleh konsumen untuk dikurbankan.

"Saat ini sudah ada beberapa ekor sapi yang sudah laku terjual untuk dikurbankan. Kalau untuk harga tentunya juga kita sesuaikan dengan jenis sapi dan ukurannya, berkisar dari Rp 23 sampai 70 jutaan per ekornya. Sesuai dengan bobot dan jenis sapinya," ujar Sepri saat dibincangi di kandang sapi miliknya belum lama ini.

Sepri menuturkan, meskipun harga sapi jenis limousin dan brangus di pasaran terbilang tinggi namun jumlah daging yang dihasilkan lebih banyak. Mengingat tekstur tubuhnya yang besar dibandingkan jenis sapi lokal.


Untuk satu ekor sapi dengan bobot 1 ton dirinya memprediksi daging yang dihasilkan mencapai 400 kilogram lebih. Tentunya jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan daging sapi lokal yang rata-rata hanya 100 hingga 150 kilogram dengan bobot sapi diatas 350 kilogram.

"Kebanyakan konsumen yang mencari jenis sapi brangus dan limousin ini adalah pejabat dan pengusaha yang ada di dalam dan luar Kota Prabumulih. Apalagi kita juga sudah ada pelanggan tetap, makanya jenis sapi ini selalu kita siapkan jelang jari raya kurban," katanya.

Masih kata Sepri, harga sapi biasanya mengalami gejolak menjelang Hari Raya Idul Adha. Banyak penyebab terjadinya gejolak harga, salah satunya sistem peternakan di Indonesia yang belum stabil.

"Apalagi banyak peternak sapi yang kesulitan dalam mendapatkan bibit sapi. Karena secara garis besar peternak sapi masih mengandalkan bibit sapi impor dari Ustralia. Sedangkan bibit sapi lokal belum mampu untuk memenuhi pangsa pasar," katanya.

Meski demikian, Sepri mengaku tidak pernah putus dalam memenuhi stok sapi di kandangnya untuk kebutuhan pelanggan. Apalagi ia juga harus melayani permintaan pelanggan setiap hari di toko daging miliknya.

"Meskipun saat ini tengah pandemi, namun kita para pedagang hewan kurban tentunya berharap tingkat minat pembelian sapi semakin meningkat. Apalagi untuk hewan kurban yang akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan," tandasnya. (LN 01)





Posting Komentar

0 Komentar