Tim dokter dari FKG-UI mengkhitan salah satu anak warga di Kecamatan Matur |
Matur, Laparta News - Guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit karies yang dapat merusak struktur pada gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI) terus menyuarakan sosialisasi Indonesia Bebas Karies 2030. Kegiatan sosialiasi ini digelar di lapangan Kantor Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Jumat (19/1) sampai Minggu (21/1).
Ketua Kegiatan Kerja Sosial FKG-UI, Muhammad Zaal Haq mengatakan, sosialisasi tersebut juga diisi dengan kegiatan bakti sosial seperti pengobatan gigi kepada masyarakat, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, menggosok gigi dan mencuci tangan bersama bagi anak, serta kegiatan khitanan, dan bantuan beberapa sembako untuk masyarakat kurang mampu.
Kegiatan sosial, yang juga dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, itu merupakan salah satu bentuk kegiatan yang membantu program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas karies 2030. Karies gigi merupakan suatu penyakit infeksi yang merusak struktur gigi, dan bisa menyebabkan gigi berlubang.
Ia menyayangkan, masih ada masyarakat yang masih belum mengutamakan tindakan pencegahan, apalagi tindakan kuratif atau pengobatan terhadap penyakit terkait gigi dan mulut. Masyarakat cenderung menomor duakan pengobatan untuk penyakit gigi, ketimbang penyakit lain.
"Semoga melalui kegiatan ini, akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Agam terhadap perawatan gigi," ujarnya berharap.
Kegiatan bakti sosial itu didukung 68 personil, yang terdiri dari mahasiswa, dan dosen pendamping. Dosen pendamping terdiri dari dokter gigi, dan dokter spesialis gigi.
Kegiatan itu disambut baik Pemkab Agam, dan masyarakat Kecamatan Matur.
"Dengan adanya kegiatan sosial dari FKG-UI ini, nantinya diharapkan kesehatan gigi masyarakat Matur menjadi lebih baik, dan masyarakat menjadi tahu akan pentingnya menjaga kesehatan gigi, serta semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut," ujar Wakil Bupati Agam, H. Trinda Farhan Satria Dt. Tumangguang Putiah, saat menghadiri kegiatan bakti sosial tersebut, Jumat (19/1/2018).
Wakil Bupati mengatakan, Pemkab Agam telah menetapkan pembangunan kesehatan sebagai salah satu prioritas pembangunan, di samping bidang pendidikan dan ekonomi. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, oleh karena itu upaya pembangunan di bidang kesehatan terus menerus akan ditingkatkan.
"Di Kabupaten Agam saat ini terdapat satu unit Rumah Sakit Umum milik Pemda Agam, dan 23 unit Puskesmas, yang tersebar di 16 kecamatan. Khususnya, bagi masyarakat kurang mampu pada tahun anggaran 2018 telah diasuransikan sebanyak 105.300 jiwa, melalui program Jaminan Kesehatan Saiyo Sakato, bekerja sama dengan BPJS," ujarnya. (LN 01)
Sumber : Sumbarsatu.com
0 Komentar