Walikota Prabumulih didampingi GM PT Pertamina saat melakukan cap telapak tangan usai menandatangani prasasti |
Prabumulih, Laparta News - Keberadaan 3D Museum Migas yang dibangun oleh PT Pertamina EP Asset 2 menjadi pusat perhatian masyarakat Kota Prabumulih. Sejatinya museum yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih dua hektar di Komplek Pertamina ini baru akan diresmikan pada Maret mendatang.
Namun, sebagai bentuk apresiasi pihak PT Pertamina terhadap Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM, peresmian museum migas terbesar dan satu-satunya di Indonesia ini dipercepat. Hal itu dilakukan mengingat akan berakhirnya masa jabatan Ridho Yahya sebagai Walikota Prabumulih yang akan memasuki masa cuti untuk maju kembali mencalonkan diri sebagai cawako di pilkada 2018.
Peresmian soft opening museum ini pun akhirnya dilakukan langsung oleh Walikota dan diampingi General Manager PT Pertamina EP Asset 2 Eka Riza, pada Rabu (31/1), sekitar pukul 14.00 wib. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti serta cap telapak tangan.
Turut hadir dalam persemian Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti SE, Kajari Husein Atmadja, Karutan Ronaldo Davinci serta unsur muspida lainnya
Dalam pidatonya, Ekariza mengatakan, alasan pihaknya untuk memajukan jadwal soft launching museum tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk apresiasi kepada Walikota Prabumulih. Dimana dalam proses pembangunan museum tersebut juga terdapat beberapa ide dan masukan yang disampaikan oleh Walikota.
"Ide ini sudah lama kita rencanakan. Bahkan ada beberapa masukan yang disampaikan oleh Walikota dalam hal pembangunan museum ini. Beliau pun sangat merespon dan mendukung sekali atas pembangunan museum ini. Karena bisa dijadikan sebagai salah satu destinasi tempat hiburan di Kota Prabumulih," ujarnya.
Lebih lanjut pria berdarah Minang ini menuturkan, sejauh ini proses pembangunan museum 3D ini telah mencapai 80 persen. Yang mana nantinya museum tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang untuk dinikmati para pengunjung.
Selain dipenuhi gambar tiga dimensi, museum ini juga dilengkapi dengan miniatur peralatan yang digunakan oleh PT Pertamina dalam mencari serta mengolah minyak dan gas. Bahkan di luar museum juga akan dibangun pasar terapung dan sentral kuliner serta sentral kelompok industri binaan yang dibina oleh pihak PT Pertamina.
"Selain untuk sarana rekreasi dan hiburan, keberadaan museum ini juga sebagai wadah edukasi bagi masyarakat. Jika pembangunan sudah selesai 100 persen maka akan kita buka untuk umum," terangnya.
Sementara itu, Ridho Yahya mengaku sangat bangga dengan keberadaan 3D Museum Migas tersebut. Sejatinya PT Pertamina sudah harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Prabumulih.
"Kita bangga, karena Pertamina juga punya perhatian kepada masyarakat. Tidak hanya melalui program CSRnya saja namun melalui pembangunan museum ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian Pertamina. Karena memang kita akui, bahwasanya masyarakat Prabumulih haus akan tempat rekreasi dan sarana hiburan," bebernya.
Ridho berharap, keberadaan museum tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembangunan di Kota Prabumulih.
"Dengan adanya museum ini bertambah satu lagi bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Prabumulih. Apalagi museum ini adalah satu-satunya dan terbesar di Indonesia," pungkasnya. (LN 01)
0 Komentar