Irjen KKP dan Dirjen PB KKP serta Sekda Kota Prabumulih saat melakukan panen ikan lele |
Prabumulih, Laparta News - Program bantuan bibit lele dan bioflok dari pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) akhirnya membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari hasil panen perdana yang dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pesantren Al-furqon Kelurahan Tanjung Rambang, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) dan Pokdakan Air Manau Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Selasa (28/03).
Kegiatan panen ini dihadiri langsung oleh oleh Irjen Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) DR Muhammad Yusuf didampingi Dirjen PB KKP, DR Ir Slamet Soebjakto MSi dan Pjs Walikota Prabumulih H Richard Cahyadi AP MSi yang diwakili oleh Sekda Kota Prabumulih M Kowi.
Dalam sambutannya, DR Muhammad Yusuf mengapresiasi hasil panen perdana lele bioflok di Prabumulih. Melalui program bantuan tersebut menjadi ladang mata pencaharian baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Panen yang dihasilkan dari sistem budidaya bioflok ini cukup berhasil. Karena kelompok yang mendapatkan bantuan ini benar-benar serius dalam memanfaatkan bantuan ini. Kami harap bantuan ini bisa dikembangkan lagi," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh, DR Ir Slamet Soebjakto MSi. Ia menjelaskan, sistem bioflok merupakan sebuah sistem budidaya ikan lele melalui proses penumbuhan dan pengembangan mikro-organisme. Dengan kata lain, budidaya menggunakan sistem bioflok ini menambahkan organisme hidup (probiotik) yang berperan tidak hanya sebagai pakan tambahan alami bagi ikan tetapi juga menjaga kualitas air sehingga ikan lebih sehat.
"Kepuasan kami adalah dijalankannya bantuan ini sebaik-baiknya. Baik dari bibit maupun bantuan mesin untuk membuat pakan ikan. Kalau bantuan ini bisa berjalan dan dikembangkan dengan baik, maka insyaAllah akan kami upayakan kembali bantuan serupa," katanya.
Masih kata Slamet, selain proses budidaya yang ramah lingkungan, ikan lele yang dihasilkan juga lebih sehat. Bahkan berdasarkan hasil tes laboratorium, ikan lele juga aman dikonsumsi secara mentah.
"Ikan yang dihasilkan kualitasnya bagus karena bibit yang diberikan juga berasal dari indukan pilihan, serta pakan yang diberikan juga terjaga kualitasnya. Selain itu, limbah air kolam juga mengandung bakteri baik untuk menyuburkan tanaman, sehingga tidak ada limbah yang terbuang sia-sia," bebernya.
Sementara itu, M Kowi mengaku, program bantuan lele bioflok yang diberikan kepada Pokdakan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain dapat memberikan penghasilan baru, sistem lele bioflok ini juga dapat memenuhi permintaan akan ikan lele di Kota Prabumulih.
"Alhamdulillah, sekitar satu ton lebih ikan lele dipanen hari ini. Jumlah ini belum keseluruhannya di panen. Karena masih ada yang belum dipanen dari hasil sortiran," imbuhnya.
Dalam kegiatan panen perdana ini, sambung Kowi, Kementrian Kelautan dan Perikanan juga memberikan bantuan indukan lele sebanyak 200 induk betina dan 100 induk jantan. Bantuan diserahkan kepada 10 kelompok unit pembibitan rakyat serta tambahan bantuan bioflok sekitar 10 unit.
"Kita berharap bantuan ini benar-benar dikembangkan. Karena pemerintah pusat melalui KKP juga siap mensuport bantuan. Sehingga masyarakat di wilayah lain di Prabumulih bisa mendapatkan kesempatan yang sama," tandasnya. (LN 01)
0 Komentar