Subscribe Us

Warga Empat Lawang Percaya Herman Deru Bisa Sejahterakan Petani

Ratusan warga acungkan jari telunjuk sebagi simbol kemenangan HDMY

Tebing Tinggi, Laparta News - Calon Gubernur Sumsel nomor urut 1, Herman Deru (HD), kemarin menggelar kampanye dialogis di sejumlah lokasi di Kabupaten Empat Lawang. Seperti biasa, HD melakukan blusukan ke pasar tradisional Tebing Tinggi. Selain itu, cagub yang diusung PAN, NasDem, Hanura dan PKPI ini secara maraton menggelar silaturahim dengan ratusan tokoh masyarakat di Desa Kota Gading,  Desa Padang Tepong, dan Desa Tanjung Kupang.

Dalam setiap kesempatan berjumpa warga Empat Lawang tersebut, Herman Deru menyampaikan sejumlah program strategis pasangan Herman Deru- Mawardi Yahya (HDMY), antara lain percepatan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di 17 kabupaten dan kota se Sumsel yang saat ini kondisinya banyak rusak, membenahi program Sekolah dan Berobat Gratis yang selama ini mati suri alias masih membayar.

“Faktanya, sampai saat ini ada sekitar 3,4 juta warga Sumsel belum terlayani BPJS. Ini artinya mereka harus membayar biaya pengobatan jika sakit. Bila pasangan HDMY diberi amanah untuk memimpin Sumsel, maka 3,4 juta warga Sumsel ini harus mendapat layanan BPJS. Ini hak rakyat dan perintah undang-undang,’’ tegas Herman Deru disambut tepuk tangan seluruh warga.

Program strategis lainnya adalah membangun bidang pertanian yang selama hampir 10 tahun ini kurang mendapat perhatian. Padahal  semasa Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, sudah dicanangkan Sumsel lumbung pangan.

“Sumsel itu provinsi agraris atau pertanian. Kita tidak boleh meninggalkan pertanian dan para petani,’’ tegas Bupati OKU Timur dua periode ini.

Menurut Herman Deru, salah satu wujud nyata untuk memajukan bidang pertanian adalah dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)  yang khusus membidangi masalah pertanian. BUMD tersebut akan dinamai BUMD Agro Sumsel.

“Jika rakyat Sumsel mempercayai HDMY untuk memimpin Sumsel, maka salah satu program strategis yang akan kami lakukan adalah mendirikan BUMD Agro Sumsel. BUMD ini khusus mengurusi komoditas pertanian di Sumsel,’’ tegasnya.

BUMD Agro Sumsel ini, jelas Deru, bertujuan antara lain menjaga stabilitas harga sembako dan komoditas pertanian dan perkebunan lainnya yang sangat mempengaruhi hajat hidup petani Sumsel, misalnya  karet, kopi dan kelapa sawit.

“Keberadaan BUMD Agro Sumsel itu nanti diharapkan dapat ikut mengendalikan atau stabilator harga-harga kebutuhan pokok, seperti beras, terigu, minyak goreng dan lainnya serta harga karet dan kopi yang selama ini dikendalikan tengkulak dan pasar bebas,’’ tegasnya.

Pengalamannya 10 tahun menjadi Bupati OKU Timur, kata Herman Deru, sudah cukup memberikan pengetahuan dan pengalaman bagaimana peran Pemda mengendalikan harga beras. Sehingga petani tidak terus dihantui dengan harga anjlok ketika musim panen tiba. Disebutkan, ketika memimpin OKUT, setiap tahun APBD mengalokasikan sekitar Rp 20 miliar untuk membeli beras langsung dari tangan petani.

“Saya yakin keberadaan BUMD Agro Sumsel ini nanti akan dapat menolong petani dan masyarakat Sumsel pada umumnya,’’ papar Ketua Forum Daerah Penghasil Pangan ini.

Menurut HD, gagasannya untuk mendirikan BUMD Agro Sumsel ini sudah dibahas secara mendalam dengan sejumlah pakar pertanian, KTNA dan asosiasi pedagang sembako di Palembang. Prinsipnya kalangan pakar, pedagang dan petani sangat mendukung dan mengharapkan adanya BUMD milik Pemprov Sumsel yang khusus menangangi komoditas pertanian tersebut.

Sejumlah tokoh masyarakat Muratara mengaku percaya terhadap program-program HDMY yang ingin memajukan pertanian. Pasalnya, HDMY memang sudah berpengalaman dan terbukti mampu memajukan pertanian di Kabupaten OKU Timur dan Ogan Ilir.

“Kami sangat percaya kepada Pak Herman Deru, karena memang beliau terbukti sukses memajukan pertanian dan mensejahterakan petani di OKU Timur. Jadi apa yang disampaikan Pak Herman Deru memang sudah ada buktinya,’’ ungkap , Zakaria, tokoh masyarakat Padang Tepong yang hadir dalam dialogis tersebut. (LN 01/rel)

Posting Komentar

0 Komentar