Subscribe Us

Supir Travel Desak Armada Damri Dikurangi

Puluhan massa saat berorasi di depan kantor Pemkot Prabumulih


Prabumulih, Laparta News - Keberadaan armada angkutan Damri jurusan Prabumulih-Palembang dan sebaliknya dinilai memang membantu masyarakat. Meskipun demikian, dengan beroperasinya angkutan umum tersebut berdampak terhadap menurunya pendapatan para supir travel.

Hal tersebut membuat sejumlah supir travel merasa gerah dan melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Pemerintahan Kota Prabumulih pada Selasa pagi (15/05). Puluhan massa yang tergabung dalam solidaritas sopir travel jurusan Prabumulih-Palembang ini mendesak pemerintah agar mengurangi jumlah armada Damri.

Selain itu, para sopir travel yang menyebut dirinya "Komunitas Masyarakat Kota Prabumulih Bersatu" itu menuntut agar Pemkot Prabumulih mengaku tarif angkitan Damri sebesar Rp20 ribu terlalu rendah. Sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan Damri dan meninggalkan travel.

"Ada 8 mobil, terdiri dari 4 mobil dari Prabumulih dan 4 mobil dari Palembang. Dengan banyaknya PO Damri jurusan Prabumulih-Palembang dan sebaliknya Palembang-Prabumulih yang beroperasi, pendapatan kami sopir travel menurun drastis. Kami mendesak Pemerintah segera melakukan pengurangan armada Bus Damri,” ujar Ahyar yang merupakan ketua koordinator aksi.

Ahyar menjelaskan, pihaknya meminta agar 8 PO Damri yang beroperasi dikurangi sebanyak 5 armada, sehingga hanya 3 saja yang beroperasi mencari dan mengangkut penumpang.

“Kami minta hanya 3 bus Damri saja yang beroperasi, dan tarif ongkosnya pun harus dinaikan jadi Rp 30 ribu tujuan Prabumulih-Palembang ataupun sebaliknya. Saat ini dengan adanya keberadaan bus Damri penumpang, yang naik trevel turun drastis. Kondisi ini membuat kami para sopir trevel, mengalami kesulitan dalam segi pendapatan,” ungkapnya.

Usai melakukan orasinya para pendemo akhirnya diterima oleh Penjabat Walikota Prabumulih H Richard Cahyadi AP. Dihadapan para pendemo Richard mengatakan, apa yang jadi tuntutan dan keluhan para sopir trevel akan ditindaklanjuti.

“Kalau untuk jadi 3 armada bus Damri, sepertinya tidak bisa kita penuhi. Sebab, kebutuhannya masyarakat Prabumulih menggunakan pelayanan Damri sangat banyak. Kalau sepakat bagaimana kalau 4 bus Damri yang beroperasi saja, 2 dari Prabumulih dan 2 dari Palembang,” tegas Richard.

Sikap dan langkah tegas Penjabat Walikota yang mengambil keputusan hanya 4 bus Damri yang beroperasi itu, langsung diaminkan para pendemo. Para pendemo sepakat dan setuju, hanya 4 bus saja yang beroperasi mencari penumpang. Usai menemukan kata sepakat, akhirnya para pendemo membubarkan diri dengan tertib.

Terpisah Kadishub Pemkot Prabumulih, Mulyadi Musa menambahkan, Pemkot Prabumulih melalui Pj Walikota sepakat hanya 4 bus yang beroperasi. Untuk mengenai tarif Damri agar dinaikan yang jadi tuntutan pendemo, belum bisa dikabulkan.

“Pak Walikota setuju 4 bus yang beroperasi. Mengenai tarif belum bisa, karena sudah ada ketentuannya. Demo juga berjalan aman dan tertib, karena mendapatkan pengawalan dari Polres Prabumulih,” pungkasnya. (LN 01)

Posting Komentar

0 Komentar