Sejumlah petugas DLH Kota Prabumulih tampak melukis dinding talud di Jalan Jendral Sudirman |
Prabumulih, Laparta News - Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kota Prabumulih dalam menyampaikan pesan untuk menjaga dan mencintai lingkungan kepada masyarakatnya. Salah satunya adalah melalui grafiti yang diaplikasikan disejumlah saluran terbuka atau talud yang biasanya menjadi sumber tempat menumpuknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih. Sejumlah petugas tampak bergotong royong membersihkan talud yang berada di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di samping Rumah Makan Kampoeng Cemara, Kelurahan Tugu Kecil, Kecamatan Prabumulih Timur.
Talud yang biasanya kotor dan dipenuhi sampah kini mulai bersih. Bahkan untuk mempercantiknya talud tersebut sengaja dicat warna-warni dan dilukis dengan berbagai gambar serta tulisan berisi penyampaian pesan moral untuk menjaga dan mencintai lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Koryani yang memimpin langsung kegiatan itu mengatakan, sebagai kota bersih yang telah meraih penghargaan piala adipura empat kali berturut-turut tentunya bukanlah hal yang mudah. Perlu kerja keras serta dukungan dari seluruh masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk itu, melalui peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dan rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia pihaknya terus berinovasi dalam menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
"Salah satunya dengan menyampaikan pesan peduli terhadap lingkungan melalui grafiti atau gambar dan tulisan yang dilukis di dinding talud ini. Kita ingin kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan tidak lagi dilakukan masyarakat. Sehingga harapan kita Prabumulih Bebas sampah bisa terwujud," ujar Dwi saat dibincangi Jumat (01/03) di sela kegiatan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, Iwan menambahkan, selain pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat juga dibutuhkan sinergi dari seluruh elemen khususnya pihak perusahaan swasta dalam mengolah sampah. Karena menurutnya, mengurangi penggunaan kemasan plastik lebih baik daripada harus melakukan daur ulang sampah plastik.
"Apalagi perusahaan maupun pelaku usaha banyak yang menghasilkan sampah plastik," katanya.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk mengurangi kebiasaan penggunaan kantong plastik. Khususnya bagi ibu-ibu dalam berbelanja di pasar untuk membawa sendiri kantong plastik dari rumah yang bisa digunakan berkali-kali. Mengingat Indonesia merupakan negara ke dua di dunia penyumbang sampah plastik.
"Karena sampah plastik butuh waktu lama untuk terurai, dan ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Sedangkan jumlahnya setiap waktu terus bertambah," pungkasnya. (LN 01)
0 Komentar