Kadinkes Kota Prabumulih, dr Happy Tedjo Mularis MPh |
Prabumulih, LapartaNews - Mulai dirasakannya kabut asap di Kota Prabumulih membuat sejumlah warga terganggu. Pasalnya kabut asap dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan, lantaran kualitas udara mulai terasa tidak sehat.
Untuk mengantisipasi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui Dinas Kesehatan akan menyiapkan 10 ribu masker yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan, dr Happy Tedjo Sumali MPh saat dikonfirmasi mengatakan, dampak kabut asap di Kota Prabumulih belum begitu terasa. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih yang mengatakan jika udara di Kota Prabumulih masih dalam keadaan aman.
"Walaupun intensitasnya masih rendah, namun kita tetap perlu waspada. Karena sewaktu-waktu kabut asap bisa saja sampai ke Prabumulih. Untuk bantuan masker sudah kita ajukan ke provinsi dan akan segera dibagikan jika memang kondisi udara di Prabumulih dinyatakan tidak sehat," ujar Tedjo saat dibincangi, Senin (16/09/2019).
Lebih lanjut Tedjo menjelaskan, kabut asap dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat tetap waspada dengan menggunakan masker saat beraktifitas. Terutama saat bepergian dengan kendaraan.
"Gunakan masker untuk menghalangi debu polusi udara. Bersihkan lantai dari debu dan kotoran tempat tinggal secara berkala dan jaga kelembapan udara di dalam rumah. Selain itu jaga asupan makanan dengan mengkonsumsi air putih dan makanan yang sehat," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Juadi SKM Kes menambahakan, pihaknya selalu siaga dengan membuat laporan tentang ISPA dan situasi keadaan asap di Kota Prabumulih.
"Untuk saat ini belum ada peningkatan pasien yang menderita ISPA. Petugas kesehatan selalu siaga di seluruh puskesmas untuk melayani masyarakat. Jika ada warga yang merasa tidak sehat agar segera memeriksakan diri ke dokter atau puskesmas terdekat," pungkasnya. (LN 01)
0 Komentar