Subscribe Us

Polisi Dalami Kematian dan Identitas Kerangka Manusia yang Ditemukan di Simpang Pinang

Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman SH menggelar sejumlah pakaian yang diduga milik korban saat ditemukan di lokasi kejadian

Prabumulih, LapartaNews - Penemuan kerangka manusia yang telah jadi tulang belulang di wilayah Simpang Pinang, RT 04 RW 04, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat pada Rabu (18/09/2019) hingga kini masih jadi misteri.

Pasalnya, hingga saat ini identitas kerangka manusia tersebut belum terkuak. Begitu juga penyebab kematiannya juga belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian.

Guna mengetahui identitas dan penyebab kematian korban yang diduga berjenis kelamin laki-laki itu, pihak Satreskrim Polres Prabumulih melakukan gelar perkara dengan menunjukkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi ditemukannya kerangka tersebut.
Sejumlah pakaian yang diduga milik korban saat ditemukan di lokasi kejadian

Adapun barang bukti yang diduga kuat adalah milik korban diantaranya sebuah golok, bendera partai PDI, baju partai demokrat, celana traning hijau dan celana panjang putih, kain sarung motif kotak-kotak dan handuk dengan corak warna merah putih, kemeja coklat dan kemeja kotak hijau, kaos hitam dan putih, jaket biru, sepatu hitam, celana pendek hitam.

Kapolres Prabumulih AKBP Tito Hutauruk Travolta SIK MH melalui Kasatreskrim AKP Abdul Rahman SH mengagakan, dengan digelarnya barang bukti yang kemudian dipublikasikan di media massa diharapkan bisa mempermudah pihaknya untuk mengetahui identitas korban.

Untuk itu, ia meminta kepada setiap masyarakat agar segera melapor atau menghubungi Polres Prabumulih jika mengenali barang bukti tersebut.

"Jika ada masyarakat yang merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya untuk segera melapor kepada kita. Sehingga kita bisa mengetahui identitasnya," ujar Abdul Rahman kepada awak media, Kamis (19/09/2019).

Lebih lanjut Abdul Rahman menjalaskan, pihaknya juga akan membawa kerangka manusia itu ke Bidokkes Polda Sumsel untuk dilakukan otopsi mendalam. Mengingat pihaknya merasa ada kejanggalan atas kematian korban yang saat ditemukan bagian kepala dan badannya sudah terpisah dengan jarak sekitar 80 meter.

Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan apakah kerangka manusia ini adalah gelandangan atau orang gila yang tewas akibat sakit atau jadi korban tabrak lari.

"Untuk itulah kita akan membawa kerangka tersebut ke Bidokkes Polda Sumsel untuk mengetahui penyebab kematiannya. Apakah bagian dari kerangka mayat tersebut terpisah secara wajar atau karena kekerasan, keretakan dan sebagainya," bebernya.

Apalagi sambung Abdul Rahman, kerangka manusia yang tergeletak di atas pipa minyak milik PT Pertamina itu ditemukan dalam semak-semak.

"Bisa saja bagian kepalanya dibawa hewan liar. Entah itu anjing atau biawak. Untuk itulah kita berharap identitas korban segera terungkap melalui pemberitaan media massa berdasarkan keterangan barang bukti yang kita temukan di lokasi kejadian," pungkasnya. (LN 01)




Posting Komentar

0 Komentar