Fransiskus Surdiasis didampingi Ketua FJM Oktav Riyadi saat menyampaikan materi dalam acara Media Gatjering yang diikuti oleh FJM |
Lampung, LapartaNews - Maraknya perkembangan media informasi publik di era modern ini tentunya memberikan kemudahan bagi banyak orang dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Tidak hanya media cetak, televisi, dan radio, perkembangan media online pun mulai menjamur seiring perkembangan zaman.
Bahkan dalam menyajikan informasi kepada pembacanya media online pun berlomba dengan waktu agar berita yang disampaikan bisa diakses dengan cepat kepada publik.
Hanya saja terkadang berita yang disajikan masih banyak terdapat kekurangan, khususnya dalam penyajian data dalam sebuah berita. Sehingga tidak ada unsur feed back dalam penyampaian berita kepada publik
Untuk itulah, seorang jurnalis harus dituntut maksimal dalam menguasai bahan atau data sebelum menulis dan menyajikan berita ke khalayak publik.
Hal tersebut disampaikan oleh pemateri Fransiskus Surdiasis dari The Jakarta Post dalam kegiatan Media Gathering yang diikuti oleh sebanyak 73 wartawan tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM), pada Kamis malam (17/10/2019) di Swiss-bellHotel Lampung. Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan SKK Migas – KKKS Wilayah Sumbagsel diwakili Manager Humas Andi Arie Pangeran.
Fransiskus mengatakan, banyak media yang menyajikan berita namun tidak diminati oleh pembaca. Bahkan berita yang disajikan pun dianggap tidak layak untuk terbit di halaman depan sebuah media karena miskin data.
Begitu pula halnya dengan berita tetang minyak dan gas (Migas) yang dianggap kurang menarik oleh pembaca. Untuk itu jurnalis harus bisa mengubah pola tersebut agar berita yang disajikan bisa jadi lebih menarik.
Selain itu, tulisan berita yang disajikan hendaknya lebih sederhana. Semakin sederhana tulisan maka akan semakin mudah dipahami oleh pembaca maksud dan tujuan dari isi berita yang disampaikan kepada pembacanya.
"Jurnalis juga harus bisa merumuskan persoalan masalah dari berita yang disampaikan dengan baik. Tentunya yang harus dilakukan oleh wartawannya adalah penguasaan ilmu dan data tentang migas. Inilah yang menjadi tantangan bagi jurnalis agar berita yang disajikan diminati pembacanya," ujarnya.
Masih kata Fransiskus, jurnalis dan media harus bersikap independen tanpa memihak kepada salah satu kepentingan kelompok maupun pribadi.
"Ada dua unsur yang harus dipenuhi oleh seorang jurnalis dalam meningkatkan kualitas dan mutu beritanya, yakni sesuai dengan kode etik jurnalistik dan berita yang disajikan mampu merumuskan masalah dengan baik," katanya.
Sementara itu, Ketua FJM Sumsel Oktav Riyadi mengaku materi yang disampaikan sangatlah bermanfaat bagi wartawan. Mengingat masih banyak diantaranya wartawan yang tidak paham dan kurang penguasaan data dalam menulis berita.
"Melalui media gathering ini tentunya kita sama-sama berharap agar materi yang disampaikan bisa menjadi bekal ilmu bagi rekan wartawan di lapangan. Dan kami sangat berterimakasih kepada pemateri, khususnya SKK Migas yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut kepada FJM sebagai mitra dalam menyampaikan informasi seputar Migas," pungkasnya. (LN 01)
0 Komentar