|
Foto atas, Bupati Mura H Hendra Gunawan didampingi Kadispora serta Ketua KONI Mura dan official foto bersama saat pembukaan Porprov 12 Sumsel 2019 di Stadion Talang Jimar Foto bawah, kondisi Panggih Triadmojo yang telah pulih dan sudah kembali ke kampung halamnnya di Mura |
Prabumulih, LapartaNews - Insiden yang terjadi di laga final cabang olahraga sepak bola antara Kontingen Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kontingen Musi Rawas pada Rabu (20/11/2019) di Stadion Sepak Bola Ria Jaya Pertamina membuat kiper asal Mura bernama Panggih Triatmojo (19) harus dilarikan ke rumah sakit lantaran cidera.
Banyak pihak yang menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Pasalnya, nama baik Kota Prabumulih yang telah dipercaya sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Sumsel di Kota Prabumulih jadi tercoreng oleh aksi anarkis dalam lapangan hijau.
Padahal, sebagai tuan rumah Prabumulih telah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang prima terhadap seluruh kontingen yang berlaga di setiap pertandingan cabang olahraga.
Meski demikian tuan rumah pun tidak tinggal diam untuk memberikan pelayanan yang ekstra kepada pemain yang mengalami cidera pada insiden itu. Bahkan, dengan cepat tanggap kiper Mura itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih untuk ditindak medis di bagian pelayanan VIP.
Setelah menjalani proses pemeriksaan dan perawatan, akhirnya Panggih Triadmojo pun kini telah kembali pulih dan diperkenan untuk pulang ke kampung halamannya di Dusun IV, Desa A Widodo, Kabupaten Musi Rawas.
Sekretaris KONI Mura, Diding Syamsudin didampingi Seketretaris Dispora Syamsudin mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mengaku berterimakasih atas tindakan pelayanan yang telah diberikan oleh Pemkot Prabumulih kepada seluruh atlet dan official khususnya kontingen asal Mura.
Terlebih lagi terkait cideranya kiper Mura pada insiden di laga final sepak bola melawan Kabupaten PALI. Fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan pun sangat baik.
"Alhamdulillah kondisi kiper kita dari cabor sepak bola sudah pulih dan sudah kembali pulang. Pihak rumah sakit juga telah melakukan ct scan, dan hasilnya tidak ada luka yang serius," ujar Diding.
Hanya saja, sambung Diding, pihaknya menyayangkan kurangnya ketegasan dari pihak KONI Sumsel dalam menindaklanjuti keabsahan atlet yang ikut bertanding dalam Porprov 12 Sumsel di Kota Prabumulih. Pasalnya, ada indikasi jika pemain yang diturunkan dalam laga final sepak bola pada kontingen Kabupaten PALI tidak sesuai dengan aturan yang ada.
"Khususnya dalam kriteria usia, berdasarkan aturan pemain harus kelahiran tahun 1998. Tapi dilihat dilapangan diduga ada pemain yang usianya dibatas ketentuan. Apalagi antara pemain sudah ada yang kenal satu sama lain. Sehingga pemain kita merasa terpancing yang pada akhirnya berujung dengan isiden itu di lapangan," katanya.
Disinggung apakah pihaknya akan menuntut atas adanya insiden yang berujung pada kekalahan tim sepak bola asal Mura, Diding mengaku jika hal itu bukan ranah KONI Mura. Melainkan urusan pengurus cabor sepak bola Mura.
"Jika memang ada indikasi kecurangan KONI Mura siap untuk mengawal. Bahkan kita juga sudah siapkan kuasa hukum jika diperlukan. Namun sejauh ini belum ada protes atau keberatan yang disampaikan oleh pengurus cabor. Seluruh atlit dan official cabor sepak bola kita juga sudah kembali ke Mura," pungkasnya seraya mengaku terlepas siapa yang salah maupun benar dalam masala itu ia memohon maaf kepada masyarakat Prabumulih atas insiden yang telah membuat suasana jadi tidak nyaman dalam laga final sepak bola tersebut. (LN 01)
0 Komentar