Subscribe Us

Bukan Kekurangan Gizi, Rahiza Didiagnosa Idap Penyakit TB Paru

Tim dokter RSUD Kota Prabumulih saat melakukan pemeriksaan terhadap Rahiza, balita yang sebelumnya sempat dihebohkan lantaran diduga kekurangan gizi

Prabumulih, LapartaNews - Rahiza balita usia dua tahun yang sebelumnya dikabarkan mengalami kekurangan gizi ternyata mengidap penyakit Tiberkulosis alias TB Paru. Panyakit yang disebabkan akibat gangguan pada paru-paru inilah yang membuat tumbuh kembang tubuh Rahiza jadi tidak normal, sehingga tubuhnya terlihat kurus seperti kekurangan gizi.

Hal ini diketahui setelah pihak Kelurahan Gunung Ibul Barat bersama dengan Tim Kesehatan dari Puskesmas Prabumulih Timur membawa balita malang itu berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, pada Kamis (30/01/2020).

Dengan didampingi ibunya Reni, balita yang berat badannya hanya 7 Kilogram itu pun menjalani serangkaian pemeriksaan oleh tim dokter. Hasil pemeriksaan tim dokter menyimpulkan jika Rahiza mengidap TB Paru yang menyebabkan tubuhnya tidak berkembang dengan baik.

Lurah Gunung Ibul Barat, Joko Arif Trianto saat dikonfirmasi membenarkan jika Rahiza mengidap penyakit TBC berdasarkan hasil diagnosa dokter. Pihaknya baru bisa membawa Rahiza berobat ke dokter setelah Rahiza mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang telah diterbitkan oleh BPJS Kesehatan.

Arif menjelaskan, selama ini pihaknya telah bekerja keras mengupayakan bantuan pelayanan kesehatan anak kedua dari pasangan Reni dan Hendrik. Sebab kondisi ekonomi kedua orang tua Rahiza yang kurang beruntung membuat kesehatan Rahiza jadi kurang perhatian.

Selama ini orangtua Rahiza hanya membawa anaknya berobat ke puskesmas lantaran keterbatasan biaya. Oleh pihak Kelurahan Gunung Ibul Barat, Rahiza diajukan untuk mendapatkan KIS agar balita malang ini bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih layak.

Hanya saja menurut Arif hal itu terkendala lantaran kartu keluarga yang beberapa bulan dicetak NIK nya belum disinkronisasikan. Sehingga pihak BPJS Kesehatan tidak bisa menginput data NIK untuk Rahiza.

Pihaknya pun terus berupaya dengan menjemput bola ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk mengurus data kependudukan Rahiza. Sehingga proses penerbitan KIS oleh BPJS Kesehatan dapat dilakukan dengan cepat setelah NIK Rahiza terkoneksi secara online.

"Alhamdulillah berkat kerjasama dan gotong royong dari RT, RW dan Kelurahan serta Kecamatan akhirnya persoalan untuk mendapatkan KIS bagi Rahiza sudah rampung. Rahiza sudah kami bawa berobat untuk memastikan keadaannya. Setela diperiksa tim dokter ternyata Rahiza mengidap penyakit TBC, bukan kekurangan gizi. Karena penyakitnya itulah kondisi tubuhnya tidak stabil," ujar Arif.

Lebih jauh Arif menjelaskan, pihaknya akan terus mendampingi dan memperhatikan kondisi kesehatan Rahiza. Mengingat hal itu merupakan bentuk tanggungjawabnya sebagai lurah terhadap warga yang nasibnya kurang beruntung.

Tidak hanya masalah pelayanan kesehatan, ia pun saat ini juga terus mengupayakan bantuan untuk membedah rumah tempat tinggal keluarga Rahiza menjadi rumah layak huni. Sebab kondisi tempat tinggal keluarga Rahiza yang berada di Jalan Durian Flores, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur
memang cukup memprihatinkan.

"Kita akan terus upayakan, setidaknya rumah tempat tinggal keluarga Rahiza bisa dibedah. Kalau untuk program bangun rumah baru sepertinya tidak bisa lantaran terkendala kepemilikan tanah. Karena tanah tempat mereka tinggal bukan milik pribadi," jelasnya.

Arif mengaku, tidak hanya keluarga Rahiza namun ia juga merasa ikut terbantu dengan banyaknya perhatian dan suport dari masyarakat Kota Prabumulih yang telah perhatian dengan nasib keluarga Rahiza. Setidaknya, dengan bantuan yang telah diberikan sejumlah pihak dapat mengurangi beban Rahiza dan keluarganya.

"Kami yakin tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Apalagi masalah sosial, semua itu bisa diselesaikan jika ada rasa saling tolong menolong satu sama lain," tandasnya. (LN 01)





Posting Komentar

0 Komentar