Sejumlah warga di Desa Pangkul, Kecamatan Cambai tampak antusias mengikuti program penyuluhan KB yang digelar oleh Pemkot Prabumulih melalui DP2KBP3A |
Prabumulih, LapartaNews - Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) gencar mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam menurunkan total fertility rate (TFR) agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagian dan kesejahteraan bagi rakyat yang madani.
Kegiatan ini diselenggarakan serentak di seluruh kabupaten dan kota se Sumatera Selatan, berdasarkan arahan dan petunjuk dari Pemerintah Pusat. Giat sosialisasi ini turut didampingi oleh TP PKK Kota Prabumulih dalam menyelaraskan program pemerintah pusat kepada masyarakat untuk menggalakkan program dua anak lebih baik.
Kabid Keluarga Berencana Reni Handayani menuturkan, adapun program KB yang disampaikan kepada masyarakat yakni memberikan pemahamam tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi atau Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Program ini dianggap tepat sebagai langkah atau upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk melalui penundaan kehamilan.
Menurutnya banyak wanita atau ibu-ibu yang merasa takut dan kurang nyaman dalam penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan dengan alasan kesehatan. Padahal menurutnya, pemasangan alat kontrasepsi penundaan kehamilan sebenarnya tidak mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Untuk itulah melalui program tersebut pihaknya terus memberikan penyuluhan manfaat yang diperoleh dalam penggunaan MKJP.
"Sebenarnya tidak perlu khawatir, alat kontrasepsi ini dipasang untuk penundaan kehamilan. Bukan untuk menghentikan kehamilan, alat yang dipasang pun sewaktu-waktu bisa dilepas jika orang yang bersangkutan sudah merasa siap untuk kembali hamil," ujar Reni saat dibincangi disela kegiatan program KB keliling yang digelar di Balai Serbaguna Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, Selasa (17/03/2020).
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TP PKK Kota Prabumulih ini menjelaskan, MKJP adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dengan jangka panjang meliputi alat kontrasepsi dalam rahim IUD, Implan atau susuk dan kontrasepsi mantap MOW dan MOP. Selain itu, program KB ini juga menyasar kepada kaum pria melalui program vasektomi.
"Untuk program KB pria ini pemasangannya memang harus benar-benar kemauan atau permintaan dari orang yang bersangkutan. Karena vasektomi ini adalah salah satu program KB permanen yang bisa dijalani oleh seorang pria untuk mencegah kehamilan pada pasangan yang sifatnya permanen," bebernya.
Kasi Jaminan Pelayanan KB Desi Apriani menambahkan, melalui penyuluhan KB keliling ini setidaknya masyarakat sudah mengetahui manfaat dalam ber KB. Bahkan untuk saat ini program tersebut sudah mulai banyak diminati masyarakat yang ingin melakukan penundaan kehamilan.
"Hari ini kegiatan KB keliling kita gelar serentak di tiga wilayah, yakni Pangkul, Sukaraja dan Anak Petai. Untuk wilayah Pangkul sendiri sudah ada sekitar 50 ibu-ibu atau pasien yang berminat untuk pemasangan alat kontrasepsi ini. Kita sudah siapkan tim untuk mendata dan petugas pelayanan kesehatan untuk memasangkan alat kontrasepsi ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pangkul Jakaria Yadi SH menambahkan, sebagai kepala pemerintahan di Desa Pangkul pihaknya siap untuk mendukung dan mensuseskan segala bentuk program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Prabumulih. Salah satunya yakni program KB keliling yang dilakukan oleh Pemkot Prabumulih melalui DP2KBP3A.
"Melalui program ini kita telah mengajak dan menghimbau masyarakat untuk berpartisipasi. Karena tujuan program KB ini adalah untuk kebahagian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan ber KB ini juga taraf kehidupan masyarakat diharapkan juga lebih baik lagi kedepannya," pungkasnya. (LN 01)
0 Komentar