Prabumulih, LapartaNews - Meskipun Pemerintah Kota Prabumulih tengah disibukkan dengan penanggulangan dan pencegahan pandemi wabah virus corona disease (covid-19), namun program pembangunan fisik di Kota Prabumulih tetap terus berjalan. Sayangnya sejumlah program pembangun fisik yang menggunakan dana APBD sepertinya dikerjakan secara asal-asalan.
Sangat disayangkan memang, disaat anggaran daerah harus dipangkas untuk kebutuhan penanganan covid-19, namun masih saja ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang mencari kesempatan untuk meraup pundi-pundi uang dengan cara yang tidak benar.
Harusnya program pembangunan yang dikerjakan menggunakan uang negara itu dapat dinikmati langsung oleh masyarakat. Ternyata hal itu jauh panggang dari api, karena apa yang didapatkan masyarakat tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu program pembangunan fisik yang saat ini tengah viral dan dikeluhkan masyarakat adalah peningkatan jalan lingkungan di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur. Proyek senilai Rp4.296.329.000 yang dilaksakan pihak ketiga oleh perusahaan PT Sehati Jaya Perkasa ini diduga dikerjakan asal-asalan.
Warga setempat yang jalan di lingkungan tempat tinggalnya telah dilakukan pengaspalan itu mengaku kecewa. Pasalnya ketebalan aspal dinilai sangat tipis dan mudah hancur. Bahkan warga pun membandingkan ketebalan aspal yang disebut-sebut lebih tebal daripada tempe goreng.
Bahkan sejumlah titik jalan ditemukan aspal yang sudah mulai rusak dan terkelupas. Padahal proyek peningkatan jalan ini baru beberapa hari dikerjakan oleh pihak ketiga.
"Kami senang kampung kami ini dapat perhatian oleh pemerintah untuk pembangunannya. Tapi sayang nian gaweannyo dak berkualitas alias asal-asalan," ujar Joni warga setempat.
Ia mengaku, jalan lingkungan yang berada di tengah permukiman warga memang jarang dilewati oleh kendaraan roda empat. Namun menurutnya bukan berarti jalan itu harus dikerjakan asal-asalan dan sudah rusak sebelum dimanfaatkan oleh warga.
"Kami dak tau cakmano caro mereka begawe, apakah sudah sesuai dengan standar atau tidak. Tapi kalau memang sudah sesuai standar ngapo ado beberapo titik jalan yang sudah mulai rusak. Malahan dikais-kais pake kaki be langsung terkelupas aspalnyo," gerutunya.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya yakni Eman, melihat kondisi proyek tersebut ia menilai proyek peningkatan jalan di lingkungan Kelurahan Karang Jaya sarat akan korupsi. Bahkan ia mempertanyakan fungsi pengawasan dari instansi terkait khususnya Dinas PU PR selaku pengguna anggaran.
"Dimano peranan pengawas dari wong Dinas PU PR. Apo dak dipantau gawean ini sudah sesuai atau idak dengan dana yang dianggarkan. Jangan sampai jalan ini belum dinikmati masyarakat sudah rusak duluan. Daerah kami ini jarang tersentuh pembangunan, sekali dapat perhatian dari pemerintah malah digaweke asal-asalan cak ini," cetusnya.
Sementara itu, banyaknya program proyek pembangunan fisik yang dijalankan oleh Pemerintah Prabumulih disambut positif oleh Ketua Pemuda Pancasila Kota Prabumulih, Rifky Baday SH MKn. Meskipun dengan kondisi seperti saat ini yang mana Pemkot Prabumulih juga harus berjuang melakukan pencegahan penyebaran wabah covid-19 di tengah masyarakat.
Padahal menurutnya, di tengah pandemi covid-19 saat ini banyak sekali bermunculan Perpres maupun peraturan bersama menteri yang mengatur tentang arahan penggunaan dana APBD maupun APBN dijadikan sebagai stimulan percepatan dalam penanggulangan covid-19 secara lokal maupun nasional.
"Namun Pemkot Prabumulih sendiri masih tetap menjalankan program pembangunannya. Secara pribadi kita tetap mendukung, selagi program tersebut sifatnya vital dan strategi dan benar-benar dibutuhkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," katanya.
Namun ia sangat menyayangkan, saat ini banyak ditemukan di lapangan program pembangunan yang dijalankan tidak seiring dengan kondisi yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Yang mana saat ini masyarakat lebih membutuhkan bantuan langsung dari pemerintah sebagai dampak penyebaran wabah covid-19 yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
"Dilihat dari banyaknya keluhan yang kami dengar langsung dari masyarakat terkait adanya proyek-proyek pembangunan yang diduga dikerjakan asal-asalan tentunya sangat miris. Apalagi disaat kondisi sekarang ini, hendaknya pemerintah harus lebih jeli dalam menggunakan anggaran yang sifatnya lebih kepada kebutuhan masyarakat," terangnya.
Menanggapi banyaknya pengerjaan proyek yang diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak ketiga maka ia bersama barisan Pemuda Pancasila Kota Prabumulih akan mempertanyakan langsung hal tersebut kepada dinas terkait. Bahkan hal tersebut juga akan disampaikan ke DPRD Kota Prabumulih sebagai wakil rakyat.
"Hendaknya pihak ketiga yang menjalankan proyek pembangunan fisik di Kota Prabumulih lebih memaksimalkan pekerjaannya. Jangan sampai masyarakat kecewa yang hasil yang diberikan. Apalagi program pembangunan dari pemerintah ini tujuannya adalah untuk membangun Kota Prabumulih yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat," pungkasnya. (LN 01)
1 Komentar
APAAA
BalasHapus