Subscribe Us

Objek Wisata Dibuka di Era New Normal, Ekonomi Masyarakat Kembali Menggeliat


Agam, LapartaNews-Sejak dinyatakan efektif dibuka seiring pemberlakuan new normal, ekonomi masyarakat di sekitar objek wisata di Kabupaten Agam kembali menggeliat. Meski tidak signifikan, kunjungan masyarakat di objek wisata menambah income masyarakat setempat.
Maria Fitri (34) salah seorang pedagang di Pantai Pasia Tiku mengatakan pandemi Covid-19 cukup berdampak terhadap omzet dagangannya, sebelum diberlakukan new normal, tak ada wisatawan yang singgah ke warungnya.
“Kalau saat new normal, baru ada yang datang. Awalnya tidak berapa, tapi sekarang jadilah bang,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Yanto (26) salah seorang penyedia mainan anak-anak di kawasan bermain komplek GOR Rang Agam. Dikatakan, dalam sehari rata-rata bisa 16 kali sarana permainanya disewa pengunjung.
“Dulu waktu PSBB saya tutup total bang. Baru sebulan ini buka penyewaan lagi. Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan hidup,” katanya.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam, Satria saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/7).
“Sejak dibuka objek wisata, meski tidak signifikan, ekonomi masyarakat, seperti pedagang kuliner dan cindera mata di tempat wisata boleh dibilang kembali menggeliat,” ungkapnya.
Dikatakan, pengunjung objek wisata saat ini masih berasal wisatawan lokal Kabupaten Agam. Hal itu ditengarai belum masuknya biro perjalanan ke wilayah setempat.
“Makanya itu tadi belum signifikan, karena transaksi masih seputar warga lokal. Tamu yang datang dari biro perjalanan luar daerah belum masuk,” imbuhnya.
Sehubungan masih dalam suasana pandemi Covid-19, pihaknya tetap menghimbau bagi wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Selalu gunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di tempat yang disediakan, dan selalu jaga jarak aman,” tutur Satria.
Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan transaksi non tunai di sejumlah tempat wisata, seperti di Objek Wisata Linggai Park, untuk mengurangi kontak langsung antara pengelola dan pengunjung.
“Kita terapkan transaksi non tunai untuk pembayaran retribusi, kerjasama dengan dua perbankan. Ini juga menghindari kontak langsung saat pandemi,” ulasnya. (AL) 

Posting Komentar

0 Komentar