Subscribe Us

Andi Setiawan ST: Infrastruktur dan listrik Di Dapilnya Sangat Kurang Baik

Andi Setiawan saat menyampaikan aspirasinya terkait keluhan sejumlah warga desa yang meminta dilakukannya pembangunan jalan serta fasilitas penerangan


Muba, LapartaNews - Andi Setiawan, salah satu anggota DPRD kabupaten Muba dari Fraksi PDIP tidak bisa lagi menahan diri untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat. Persoalan yang menjadi keluhan masyarakat di dapilnya khususnya di kecamatan Tungkal Jaya di sampaikannya di sela-sela Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Muba di Ruang Rapat Paripurna, Kamis 25/02/2021. Ini dimaksudkan agar Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin memberikan tanggapan serta mengambil langkah-langkah kongkrit untuk mengatasinya.

Dalam kesempatan tersebut Andi mengatakan bahwa masih banyak desa di Kecamatan Tungkal Jaya,  dimana jalan-jalannya sangat parah dan susah dilewati bahkan oleh kendaraan roda dua sekalipun. Ada enam desa yang membutuhkan perhatian khusus yaitu Sumber Harum, Sido Mulyo, Berlian Jaya, Margo Mulyo, Berojaya Timur, dan Pangkalan Tungkal.

Masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani sawit dan karet sering harus bergotong royong untuk memperbaiki jalan agar bisa mengangkut hasil buminya keluar untuk dijual. Biaya perbaikan itu pertahunnya bisa mencapai ratusan juta, itu semua swadaya masyarakat.

"Sementara itu ada tiga desa yaitu Desa Sido Mulyo, Sumber Harum dan Berlian Jaya, dimana jalan penghubung ketiga desa tersebut belum pernah dibangun oleh pemerintah dari tahun 1990 sampai sekarang," jelasnya.

Selanjutnya masalah listrik, menurut anggota dewan yang dikenal sangat gigih memperjuangkan aspirasi rakyat ini, PT MEP yang mengelolah kelistrikan di kecamatan Tungkal Jaya, kinerjanya sangat buruk, dimana listrik sangat sering padam dan durasi padamnya sangat lama, pernah dua hari, pernah empat hari tidak menyala, sekarang saja tidak menyala dari kemarin.

Masalah ini menyebabkan anak-anak sekolah tidak bisa belajar karena tidak ada sinyal atau jaringan internet, selain itu aktivitas penduduk yang memerlukan tenaga listrik khususnya di malam hari jadi terhambat.

"Selain daripada itu masyarakat juga mengeluh belanja token menjadi sangat boros dan tidak wajar, uang 100 ribu untuk membeli pulsa listrik hanya bertahan dua hari, 500 ribu sepuluh hari sudah habis untuk pulsa listrik," bebernya.

Mengingat waktu Rapat yang tidak panjang, Bupati MUBA, Dodi Reza Alex Noerdin, belum memberikan tanggapan dan akan memberikan tanggapannya pada Rapat Paripurna berikutnya yaitu Senin 29/02/2021. (ags)

Posting Komentar

0 Komentar