Sekayu, LapartaNews - Personal Branding dibutuhkan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bisa sukses di bidangnya. Penegasan ini diungkapkan Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dr H Dodi Reza Alex Noerdin saat membuka workshop Personal Branding dan Kreatifitas ASN di Opproom Pemkab Muba, digelar BKPSDM Muba, Selasa (29/6/2021).
Bupati Dodi Reza menyebutkan, personal branding adalah sebuah atribut personal artinya keunggulan pada diri pribadi seseorang, sebagai ASN harus ada personal branding, dengan diupgrade pemahamannya serta mengikuti pelatihan dan workshop inovasi seperti ini untuk bisa sukses di bidangnya.
"Maka intinya kita percaya ASN yang punya personal branding tentu bisa memajukan suatu daerah. Sama seperti Kabupaten Muba punya regional branding, orang kalau dengar aspal karet pasti mikirnya Kabupaten Muba, kemudian dunia eco fashion ada Gambo orang ingatnya Muba juga, dan dari sektor lainnya lagi, begitu juga ASN harus punya personal branding supaya mudah diingat," pungkasnya.
Dikatakan Dodi, personal branding adalah atribut yang diberikan pada seseorang. Tidak bisa dibangun dalam waktu singkat, tapi memerlukan waktu panjang. Contoh saja narasumber hari ini, Helmi Yahya yang dikenal masyarakat adalah sosok cerdas, raja kuis, bersemangat, kreatif, enerjik.
“Tidak ada ruang untuk yang setengah-setengah, untuk menjadi sukses; karena itu, untuk para ASN jadilah Kepsek yang punya personal branding. Personal brand-mu adalah caramu tampil, caramu bicara, caramu berlaku,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi jajaran manajemen Sumatera Ekspres dan BKPSDM Muba yang telah menggelar workshop ini. “Sebab, tidak ada satupun orang dalam profesinya tidak butuh personal branding. Terutama ASN, agar mereka bisa dipercaya baik sikap maupun tutur katanya dan dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya,” tegasnya.
Sementara itu, presenter kondang Helmy Yahya sekaligus pengarang buku 'Who The Hell Are You' sebagai narasumber workshop mengungkapkan, personal branding merupakan salah satu skill yang harus dimiliki seseorang untuk menggapai kesuksesan. Untuk sukses, seseorang harus punya brand atau ciri khas sendiri.
Personal branding bisa diibaratkan kopi yang memiliki brand terkenal. Seperti Kopi Kenangan, kopi Capuccino, Starbuck dan lainnya. Mereka dipilih karena memiliki rasa dan kemasan yang berbeda ketimbang kopi pada umumnya.
“Begitu juga manusia. Masing-masing punya brand. Punya merek. Inilah yang nantinya bisa dipilih. Sebab, orang yang sukses itu lantaran dirinya terpilih,” katanya. Pria kelahiran Palembang tersebut mengatakan, dalam meniti karir di bidang apapun, seseorang harus memiliki ciri khas yang membedakannya dengan orang yang berprofesi serupa.
Saat itulah, seseorang akan dilirik. Dalam karirnya, Helmy menjelaskan dirinya berupaya membangun brand yang berbeda. Sehingga, pekerjaan apapun yang digelutinya, ia bisa meraih kesuksesan.
“Saya ini pembawa acara. Saya punya brand sebagai Helmy Yahya. Begitu juga saat saya terjun sebagai youtuber. Saya punya ciri khas tersendiri, beda dari youtuber lainnya. Dan satu lagi yang harus diingat, rezeki itu tidak akan tertukar,” terangnya.
Helmy menjelaskan, membangun sebuah brand itu memiliki proses dan waktu yang cukup panjang. Namun, ketika sudah ditemukan dan dibranding terus menerus, maka orang lain akan mengenal karakter yang sudah terbentuk itu.
“Cara membranding diri itu beragam. Bisa sekolah yang tinggi, sertifikat lengkap, punya skill yang khusus dan lainnya,” ucapnya. Ia menceritakan, dirinya melalui beragam ujian sebelum menjadi Helmy Yahya yang dikenal banyak orang saat ini.
“Cerita saya sendiri sebagai anak pedagang kaki lima hingga punya karir seperti saat ini. Perjalanan itu tidaklah mudah. Ada prestasi, integritas yang saya capai. Itulah yang membentuk Helmy Yahya saat ini,” ungkapnya.
"Nah, para ASN juga harus melakukan itu. Jika ingin terpilih, harus nyemelo (berbeda) dari yang lain,” jelasnya. (Ags/rill)
0 Komentar