Subscribe Us

Anggaran Terlalu Fantastis, Rehab Bangunan Rumdin Wabup Dan Sekda Muba, Dikecam Aktivis Muba


Musi Banyuasin, LapartaNews - Perwakilan masyarakat Muba yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Organisasi (FKLO), Kamis 07/03/2021 di  Sekretariat FKLO, Jalan Barcelona Kota Sekayu, menyatakan sikap Mengecam Tindakan Penghambur-hamburan Uang Rakyat oleh Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Muba.

Hal ini dikatakan langsung oleh Sekretaris FKLO, Andi Apriansyah, SH. Menurut bapak dua anak ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba sedang defisit anggaran lebih  400 milyar rupiah, dan untuk mengatasi defisit anggaran tersebut,  Pemkab akan memotong 30 persen anggaran di setiap OPD Pemkab Muba. 

Masyarakat Muba pada umumnya sedang berada dalam situasi ekonomi yang sulit dimana pandemi covid-19 belum tuntas, serta harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat, ditambah lagi Kabupaten Muba defisit anggaran hampir setengah triliun rupiah.

"Dalam situasi seperti ini proyek di bagian umum sudah tayang, sementara pada beberapa dinas yang vital seperti DPUPR, DPU Perkim, Dinkes, dan Disdikbud Muba belum tayang. Ini menimbulkan tanda tanya, mengapa Bagian Umum Setda Muba sudah lelang lebih dulu. Lebih aneh lagi Bagian Umum menganggarkan kegiatan yang tidak urgent yaitu Rehabilitasi (Rehab) Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Kepala Daerah (WKDH) dan Rumdin Sekretaris Daerah Muba, dengan besaran anggaran yang sangat fantastis," terangnya.

Adapun lanjutan Rehab Rumdin WKDH anggarannya sebesar 1,132 milyar (satu milyar seratus tiga puluh dua juta) rupiah, sedangkan untuk Rehab Rumdin Sekda Muba, sebesar 1,100 milyar (satu milyar seratus juta) rupiah.

"Menurut saya kegiatan ini tidak urgent dan tidak prioritas, setiap tahun pemerintah selalu merehab rumdin, sementara kondisinya masih bagus dan layak pakai," sambungnya.

"Selain itu besaran biaya rehab untuk kedua rumdin tersebut terlalu fantastis. 1,1 milyar itu bisa dipakai untuk membangun rumah mewah yang baru, Rehab Rumdin yang setiap tahun dilakukan tidak akan sebesar itu biayanya," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, daripada merehab rumdin yang masih bagus dan layak pakai, pemerintah semestinya lebih mengutamakan pembangunan yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat banyak. Contohnya jalan setapak, jalan lingkungan, gedung sekolah, puskesmas, dan lain-lain.

Sementara itu, Wakil Ketua FKLO, M.Joni turut menambahkan, karena Kabupaten Muba sedang defisit anggaran, dirinya menghimbau agar Pemkab Muba menunda dulu pembayaran TPP pegawai dan menghentikan pengadaan mobil dinas. Pentingkan dulu kebutuhan rakyat Muba, tidak perlu bermewah-mewah, contoh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, mereka merental mobil dinas.

"Kami harap Pemkab Muba menghentikan lelang yang ada di Bagian Umum Setda Muba, khususnya Rehab Rumdin Pejabat. Biaya rehab sebesar itu terlalu besar dan tidak masuk akal, karena tiap tahun diadakan rehab, dan juga tidak mendesak. Apabila tidak dihentikan, kami bersama forum masyarakat jasa konstruksi (FMJK) minggu depan akan mengadakan aksi damai," cetusnya.

Menurutnya dalam situasi seperti ini, dimana Muba sedang defisit anggaran, harga-harga melambung tinggi, dan masyarakat sedang prihatin. Apabila Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Muba masih  menghambur-hamburkan uang, yang jumlahnya sangat fantastis untuk Rehab Rumdin yang masih bagus dan masih layak pakai merupakan kebijakan yang  tidak berprikemanusiaan.

"Stop menghambur-hamburkan uang  rakyat untuk hal-hal yang tidak urgent, dan tidak dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat banyak, kalau tidak, kami akan demo besar-besaran," pungkas Andi Apriansyah menimpali. (Ags)

Posting Komentar

0 Komentar