Muara Enim, LapartaNews - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Riswandar pimpin Rapat Pembahasan dan Penetapan Lokus (lokasi fokus) Prioritas Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Muara Enim, Rabu pagi (25/05) di Ruang Rapat Pangripta Nusantara, Kantor Bappeda Muara Enim.
Dihadapan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Muara Enim, Asisten menegaskan agar kasus-kasus Stunting ini dapat ditangani dengan serius, kerja keras, dan kerja cerdas dalam balutan sinergitas antar semua pemangku kepentingan, seperti diantaranya Perusahaan dan Prodi Dil Kebidanan Kab. Muara Enim Poltekkes Kemenkes Palembang, mengingat di Kab. Muara Enim sendiri untuk tahun 2023, telah disepakati bersama bahwa lokus prioritas intervensi penanganan dan pencegahan stunting adalah 28 desa yang terdapat di 8 kecamatan lingkup Kabupaten Muara Enim selain dari target penurunan angka prevalensi anak kerdil (stunting) sesuai dengan sasaran/target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah sebesar 14% pada akhir tahun 2024.
“Jadi, masalah stunting harus ditangani dengan serius dalam balutan sinergitas antar semua pihak yang terlibat, karena kita (Pemkab. Muara Enim) ingin walaupun stunting di Kabupaten Muara Enim belum bisa Zero Case (nol kasus), minimal ada hasil (perubahan/penurunan) data kasus stunting kedepan, artinya apa yang kita kerjakan membuahkan hasil yang diharapkan." tegas Asisten.
Hadir dalam rapat tersebut diantaranya Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PPPA, Dinas PPKB, Dinas PMD, Disperkim temasuk juga Diskominfo Muara Enim.(Ya2n)
0 Komentar