Subscribe Us

Jalan Kabupaten Rusak Parah dan Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Ramai-ramai Tanam Pohon Pisang


Musi Banyuasin, LapartaNews - Sebanyak dua batang pohon pisang ditanam ditengah ruas jalan Sekayu - Muara Teladan, tepatnya di Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada hari Sabtu, 11/02/'23.

Pohon pisang sengaja ditanam warga sebagai bentuk protes atas rusaknya jalan yang tak kunjung diperbaiki. Warga masyarakat bersama LSM Gebrak Sriwijaya Kabupaten Muba, menuntut Pemerintah Musi Banyuasin dan Dinas terkait bertanggung jawab, untuk segera memperbaiki kerusakan jalan yang semakin parah, serta nyaris tidak bisa dilewati kendaraan.

Jalan Kabupaten ini merupakan akses utama masyarakat yang menghubungkan Kecamatan Sekayu, ibu kota Musi Banyuasin ke Kecamatan Keluang dan ke Kecamatan Sungai Lilin, dan sebaliknya.

Kondisi kerusakan jalan yang cukup parah dan berlangsung lama itu membuat warga kesal, mereka lantas menanam pohon pisang di kubangan air pada jalan berlubang tersebut, sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah yang tak kunjung turun tangan.

"Aksi tanam pohon pisang ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah kabupaten Muba serta pihak terkait, karena jalan ini tidak kunjung diperbaiki. Kondisinya sudah parah, lubang sangat dalam sehingga kalau hujan jadi kubangan kerbau, kalau kemarau debunya sangat tebal" kata Kinun, seorang warga Muara Teladan kepada media ini.

Pendapat serupa disampaikan Endri Rudiadi, SH, Sekretaris LSM Gebrak Sriwijaya, bahwa aksi protes ini sebagai bentuk aspirasi warga.

"Kita prihatin dengan kondisi jalan seperti ini, karena jalan ini merupakan akses vital bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, para pedagang, para pegawai, serta masyarakat umumnya.  Mereka melintas dari ibu kota Sekayu ke Keluang, Sekayu ke Sungai Lilin dan sebaliknya. Selain menghambat perjalanan, tidak jarang mereka terpeleset dan jatuh," ungkapnya.

"Oleh karena itu kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin agar segera memperbaiki jalan kabupaten ini demi kelancaran, kenyamanan, dan kebaikan kita semua," imbuhnya.

Di tempat terpisah Mauli Hafiz, mantan anggota DPRD Kabupaten Muba, yang rumahnya terletak di pinggir jalan kabupaten di Muara Teladan, kepada awak media ini mengatakan, "Perbaikan jalan Kabupaten di Muara Teladan yang dilakukan Pemerintah, menurut saya tidak dikerjakan dengan profesional. Masa baru satu bulan selesai dikerjakan sudah rusak, sudah retak-retak, dan hancur. Itu bukan hanya satu kali tapi sudah berkali-kali begitu. Ini apa-apaan?" katanya geram. 

"Saya curiga jangan-jangan yang mengerjakan atau yang mengawasi bukan orang yang berkompeten, bukan insinyur atau sarjana teknik tetapi oknum sarjana ekonomi, yang kerjanya hanya mau cari untung," lanjutnya dengan nada sinis. (Ags)

Posting Komentar

0 Komentar