Subscribe Us

Dua Pasien Idap Kanker Prostat Merasa Diabaikan

Salah satu pasien penderita Kanker Kelenjar Prostat terbaring lemah di RSUD Kota Prabumulih

Prabumulih, Laparta News - Sungguh malang nasib dua orang pasien yang mengidap penyakit kelenjar prostat ini. Pasalnya, sejak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, kedua pasien ini belum mendapatkan tindakan medis sebagaimana mestinya. Padahal penyakit yang mereka derita harus segera dioperasi.

Waluyo (72) warga kelurahan Tanjung Rambang, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) ini misalnya, ia mengaku pihak rumah sakit sama sakali belum memberikan tindakan operasi terkait penyakit kanker kelenjar prostat yang ia derita. Bahkan ironisnya, dirinya ditolak melakukan operasi oleh pihak RSUD Kota Prabumilih dengan alasan terdapat selisih bayar dalam klaim BPJS yang diajukan. Hal ini tentulah memupuskan harapannya untuk sembuh dari penyakit yang sudah lama dideritanya.

"Saya sangat kecewa karena dokter bedah dan tim lainnya gagal melakukan operasi. Karena pihak manajemen RSUD tidak mengizinkan dengan alasan terdapat selisih perhitungan cost klaim BPJS untuk pelayanan operasi," katanya.

Menurut pensiunan PNS ini, dirinya selalu membayar premi melalui potongan gaji perbulan. Setelah puluhan tahun membayar tenyata saat dibutuhkan jaminan kesehatan itu tidak diberikan pihak RSUD.

"Saya dinyatakan batal dioperasi karena dianggap tidak sesuai dengan surat edaran langsung dari manajemen RSUD. Kalau dihitung secara material biaya operasi tersebut dikatakan pihak managemnt berkisar 18 juta rupiah sementara Plafon askes BPJS cuma 6 Juta rupiah," terangnya.

Dikatakanya, sejak dirawat di RSUD pelayanan medis yang diberikan cukup bagus seperti obat-obatan suntik, infus ketersediaan fasilitas ruangan kelas I dan pelayanan lainya. Namun kekecewaan timbul saat operasi tidak diizinkan.

"Jika memang nantinya operasi tidak bisa dilakukan saya akan mengajukan klaim premi yang selama ini dibayarkan ke Askes," bebernya didampingi Darmadi ketua RT.03-RW. 01, Kelurahan Tanjung Rambang.

Hal serupa juga diraskan oleh, Siali Robi (63) warga Desa Tanjung Telang, Kecamatan Prabumulih Barat. Dirinya sudah hampir seminggu terbaring di sal rumah sakit. Ia didiagnosa mengalami penyakit prostat, namun hingga saat ini belum juga mendapatkan kepastian kapan akan dilakukan operasi.

"Bapak saya batal dioperasi karena keterbatasan biaya. Bahkan kami hanya bermodalkan kartu KIS dan KTP, KK serta surat miskin dari kepala desa. Karena keluarga kami kurang mampu pak," ungkap Asanah anak dari Saili Robi kepada wartwan, Kamis (7/6).

Ia menuturkan, sejauh ini pihak RSUD telah memberikan rujukan untuk melakukan operasi ke rumah sakit Palembang. Walaupun demikian,  mereka tetap menunggu kebijakan pihak RSUD.

"Kalau untuk berobat ke Palembang kami tidak sanggup, mengingat kami bukan orang yang mampu. Ini saja membawa orang tua kami kesini hanya bermodalkan kartu keluarga KK dan Kartu Tanda Penduduk KTP. Harapan kami, hanya menunggu kebijaksanaan RSUD agar orang tua kami dapat dioperasi," pungkasnya.

Sementara itu, sejak berita ini diterbitkan belum ada penjelasan secara rinci oleh pihak rumah sakit.(LN 01/ Ard)

Posting Komentar

0 Komentar