Subscribe Us

Dugaan Motif Cemburu, Begini Kronologis Pembantaian yang Dialami Robert dan Anang Gondrong

Polisi melakukan indentifikasi terhadap kedua jenazah korban yang tewas usai dibacok oleh sejumlah pelaku pengeroyokan
Prabumulih, LapartaNews - Kasus pembunuhan berantai yang menewaskan dua orang di Jalan Tower dan Jalan Nias, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur pada Selasa sore (19/05/2020) hingga saat ini belum terungkap. Namun, pihak kepolisian mulai mendapatkan titik terang dugaan motif pembunuhan yang terjadi di dua lokasi berbeda itu.

Setelah mengumpulkan sejumlah keterangan saksi di lapangan, polisi akhirnya menyimpulkan jika aksi pembunuhan yang dialami oleh Junaidi alias Robert (65) warga M Iskandar, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Prabumulih Utara dan Amin alias Anang Gondrong (45) warga Jalan Bima, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Barat itu dilatarbelakangi oleh dugaan motif cemburu.

Informasi yang berhasil dihimpun, berdasarkan kronologis kejadiannya peristiwa pembunuhan itu berawal saat Robert meminta bantuan Anang Gondrong untuk mencari istrinya Rebekka (45). Sebab berdasarkan pengakuan Robert istrinya itu secara diam-diam telah berselingkuh dengan seorang pemuda berinisial RY yang usianya 26 tahun.

Keduanya pun mencari Rebekka yang diketahui sedang berada di rumah temannya yakni Dodi di Jalan Tower yang saat itu hendak menagih hutang.
Setiba di rumah Dodi, keduanya tidak menemukan Rebekka yang ternyata saat itu bersembunyi di belakang rumah Dodi.

Karena tidak mendapati istrinya di rumah itu, Robert pun mengajak Anang Gondrong untuk pergi. Tak berapa lama kemudian Robet yang diduga masih curiga jika istrinya itu ada di rumah Dodi malah mengajak Anang Gondrong untuk kembali ke rumah Dodi.

Namun istrinya tetap tidak muncul dari persembunyiannya. Saat itulah seorang pemuda berinisial RY (26) yang diduga kuat adalah selingkuhan istrinya datang.

Melihat kedatangan RY itu maka terjadilah cekcok mulut antara Robert dan RY. Tak lama kemudian dua saura RY yang saat ini identitasnya masih dirasiakan polisi datang untuk membantu RY.

Sempat terjadi adu fisik, namun sialnya Robert kalah tenaga dan tersungkur ke tanah setelah dibacok menggunakan senjata tajam oleh ketiga pelaku. Anang Gondrong yang saat itu mencoba untuk membantu Robert juga menjadi sasaran ketiga pelaku.

Tak ingin mati konyol, Anang Gondrong pun kabur untuk menyelamatkan dirinya. Namun sayangnya ia tak berhasil selamat dari aksi pengeroyokan itu.

Dirinya terdesak di depan sebuah rumah bedeng di Jalan Nias. Tanpa belas kasihan ketiga pelaku yang dua diantaranya bersenjatakan parang langsung mengeroyok korban hingga tewas bersimbah darah.

Usai melakukan aksi pembunahan sadis itu ketiga pelaku kemudian kabur melarikan diri. Sedangkan warga yang menyaksikan peristiwa itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudharmaya SH SIK MH, melalui Kapolsek Prabumulih Timur, Kompol Alhadi Ajansyah SH yang didampingi Kanitreskrim Ipda Ferdy SH menjelaskan, kedua korban meninggal dunia akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga pelaku.

Korban Robert tewas saat dibawa ke Rumah Sakit AR Bunda dengan kondisi mengalami luka tusuk sebanyak 4 tusukan di perut, 2 luka bacok di tangan kanan, luka bacok di kepala bagian belakang. Sedangkan Anang Gondrong tewas di tempat kejadian perkara dengan kondisi korban mengalami luka bacok di pelipis kanan, luka bacok di pipi kiri, luka tusuk di bahu kiri dan luka tusuk di perut serta luka bacok di tangan kanan.

Ipda Ferdy menjelaskan, kasus pengeroyokan yang berujung dengan kematian itu saat ini dilimpahkan ke Polres Prabumulih. Bersama dengan Satreskrim Polres Prabumulih pihaknya akan berusaha untuk mengungkap dan menangkap para pelaku.

"Untuk sejauh ini kita masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi, baik yang ada di TKP maupun dari pihak keluarga dari kedua korban. Sedangkan untuk identitas para pelaku sudah diketahui. Saat ini kita masih melakukan pengejaran terhadap para pelakunya," tandasnya. (LN 01)

Posting Komentar

0 Komentar