Subscribe Us

Sempat Panik Positif Covid-19, Ini Kiat Khusus Reni Indayani Melawan Serangan Virus Corona

Hj Reni Indayani SKM MSI didampingi suami dan tim satgas yang saat ini telah berkumpul kembali bersama keluarga setelah dinyatakan sembuh dari covid-19
Prabumulih, LapartaNews - Banyaknya jumlah orang yang terpapar positif virus corona disease (covid-19) tentunya membuat penduduk dunia jadi khawatir. Seiring berjalannya waktu jumlah kasus covid-19 di seluruh penjuru dunia pun kian hari kian bertambah.

Jumlah kasus covid-19 di Indonesia pun juga mengalami peningkatan yang signifikan, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Berdasarkan data yang dirangkum hingga Sabtu 30 Mei 2020 data nasional menunjukkan ada tambahan 10 kasus positif corona di Sumatera Selatan.

Dengan penambahan kasus baru ini, total kasus positif menjadi 963 orang. Pasien meninggal berjumlah 31 orang dan pasien sembuh total 169 orang yang tersebar dari berbagai daerah.

Sembuh dari serangan virus corona tentunya menjadi tujuan dan harapan bagi mereka yang terjangkit covid-19. Seperti yang dirasakan oleh Hj Reni Indayani SKM MSI.

Wanita usia 41 tahun yang merupakan istri Wakil Walikota Prabumulih, H Andriansyah Fikri SH ini berhasil sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif covid-19. Hal ini diketahui setelah ibu dengan empat orang anak ini melakukan isolasi mandiri selama kurang lebih hampir satu bulan.

"Alhamdulillah selama menjalani proses isolasi mandiri sesuai arahan protokol kesehatan saya bisa pulih dan sembuh dari covid-19. Saya sangat bersyukur atas kesembuhan ini, sehingga bisa kembali berkumpul bersama keluarga. Terimakasih untuk tim kesehatan dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih yang telah peduli dengan kami serta memberikan suport dan doanya untuk kesembuhan saya," ujar Reni Indayani saat dibincangi portal ini pada Minggu (31/05/2020) di kediaman Rumah Dinas Wakil Walikota Prabumulih.

Wanita yang rutin dan tanpa lelah mensosialisasikan pencegahan penyebaran dan penularan covid-19 ke masyarakat Kota Prabumulih ini awalnya mengaku sempat panik dan shyok saat mengetahui dirinya terpapar virus corona. Entah dari mana tertular virus corona, namun dengan lapang dada ia menerima kenyataan itu.

Bahkan wanita yang juga merupakan Wakil Ketua TP-PKK Kota Prabumulih ini bersama suami dan keluarga besarnya tanpa malu mengakui hal itu di hadapan publik. Meskipun pahit namun pengakuan itu harus ia sampaikan agar masyarakat Kota Prabumulih lebih waspada terhadap wabah pandemi virus corona yang sewaktu-waktu dapat menjangkiti siapa saja.

Reni Indayani mengaku, terpapar virus corona tentu bukanlah keinginanannya, siapapun itu tidak akan mampu untuk menghindarinya. Namun sejatinya penularan virus ini bisa dicegah dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat serta menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan baik.

Meski sama sekali tidak merasakan gejala klinis seperti pasien covid-19 pada umumnya, namun Reni Indayani harus mengambil langkah cepat untuk melakukan isolasi mandiri. Ia sadar betul, virus ini bukanlah sesuatu yang harus dianggap sepele karena dapat menular kepada orang lain, khususnya orang terdekat seperti suami dan anak-anaknya.

Selama menjalani isolasi mandiri, Reni Indayani punya kiat khusus agar bisa sembuh dan terlepas dari serangan virus corona yang menjangkiti dirinya. Menurutnya, kunci agar bisa sembuh dari covid-19 adalah tetap semangat dan selalu berpikir positif.
"Kesembuhan itu tergantung dari cara berpikir kita. Maka dari itu, berpikirlah positif, dan tetap semangat. Jangan sampai virus yang menyerang kita membuat fikiran jadi terbebani sehingga akan mempengaruhi imun tubuh menjadi lemah. Karena virus akan terus berkembang jika imun kita lemah," jelasnya.

Adapun kiat khusus yang dilakukannya selama menjalani proses isolasi mandiri adalah dengan berdiam diri di dalam rumah dan tidak bepergian keluar rumah. Bahkan untuk kamar tidur pun harus terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya.

Selama itu pula dirinya tetap menggunakan masker, melakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernapas yang diawasi oleh tim medis.

Tidak hanya itu, untuk peralatan makan, mandi dan seprai pun juga terpisah dengan keluarga lainnya. Sekali-sekali ia pun rutin untuk berjemur di bawah sinar matahari sembari olahraga ringan.

Untuk peralatan makan pun tidak bercampur dengan yang lain. Harus khusus sendiri, seperti sendok, gelas, piring dan lain-lain.

"Di depan kamar ada meja, saat makanan datang langsung disalin ke dalam piring yang saya gunakan. Jadi yang menyajikan makanan tidak menyentuh peralatan makan saya. Setelah digunakan saya cuci sendiri. Begitu juga dengan pakaian, saya siapkan ember dan baskom yang didalamnya sudah ada air dan deterjen untuk direndam sebelum dicuci. Intinya barang yang kita pakai jangan sampai bercampur atau dipakai oleh keluarga yang lain. Jadi benar-benar harus terpisah," jelasnya.

Masih kata Reni, selama proses isolasi mandiri ia pun rutin mengkonsumsi makanan bergizi disertai asupan vitamin dan minum air hangat. Juga membiasakan diri untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menjaga kebersihan rumah dengan menyemprotkan cairan desinfektan.

"Kita harus yakin dan semangat agar bisa melawan virus itu. Bahkan selain mengkonsumsi vitamin saya juga rutin mengkonsumsi ramuan herbal. Karena banyak yang menyarankan untuk meminum air rebusan jahe, kunyit putih bahkan rebusan air tanaman daun sungkai. Malahan obat dari dokter pun tidak begitu banyak, hanya diberikan vitamin C yang dosisnya juga rendah. Karena dokter selalu memberikan dorongan agar virus ini dilawan dengan badan kita sendiri. Kalau bisa sembuh tanpa obat dengan catatan kesehatan tubuh harus tetap terjaga," tuturnya.

Dengan telah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes swab negativ covid-19 sebanyak empat kali berturut-turut, Reni Indayani berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan serta menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Selalu menggunakan masker, jaga jarak serta mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas.

"Khususnya bagi pasien covid-19 tetap semangat dan berfikiran positif. Yakinlah pada diri sendiri untuk bisa melawan virus ini. Begitu juga kepada masyarakat, jangan kucilkan mereka yang terpapar covid-19. Yang harus dijauhi itu penyakitnya bukan orangnya. Berikan semangat, suport dan doa agar mereka bisa sembuh dalam melawan virus ini. Karena siapa saja pasti tidak ingin seperti ini, jika sudah terpapar mau tidak mau kita harus terima dan berusaha semaksimal mungkin untuk melawannya," tandasnya seraya berharap pandemi wabah virus corona ini bisa segera berakhir. (LN 01)

Posting Komentar

0 Komentar