Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr Happy Tedjo |
Prabumulih, Laparta News - Sebagai kota transit, Prabumulih dinilai sangat rentan terhadap penyebaran virus penyakit seksual HIV/ AIDS. Hal tersebut dikhawatirkan akan menambah jumlah angka pasien pengidap HIV/AIDS yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih.
Guna mengantisipasi penyebaran virus yang mampu melumpuhkan daya tahan tubuh manusia ini, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Prabumulih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Khususnya di sejumlah titik rawan seperti cafe dan warung remang-remang yang tersebar di sejumlah wilayah di Kota Prabumulih.
Kadinkes Kota Prabumulih, dr Happy Tedjo mengatakan, meskipun harus terkendala dengan keterbatasan anggaran namun pihaknya menyikapi serius penyebaran virus HIV/AIDS yang disebabkan oleh perilaku seks bebas di kalangan masyarakat.
"Secara tren untuk kasus HIV/AIDS di Kota Prabumulih sudah ada penurunan. Ditahun ini Prabumulih berada di posisi ke empat. Sebelumnya ditahun 2015 berada di posisi ke dua setelah Kota Palembang. Namun kita tetap perlu waspada," ujar Tedjo saat dikonfirmasi, Selasa (20/03).
Tedjo menjelaskan, keberadaan cafe dan warung remang-remang di wilayah Prabumulih menambah peluang lebar dalam penyebaran virus seks menular. Untuk itu penanganan sangat perlu dilakukan, khususnya bagi wanita penjaja seks komersil (PSK).
"Yang perlu kita tanamkan adalah sikap kesadaran masyarakat. Jangan malu untuk memeriksakan diri apakah terjangkit HIV atau tidak. Untuk pelayanan sendiri bisa langsung dilakukan di rumah sakit maupun puskesamas," katanya.
Bahkan, sambung Tedjo, penyebaran virus ini juga banyak disumbang dari perilaku seks menyimpang sesama jenis. Tidak hanya Dinkes saja, melainkan semua pihak harus turut serta memperhatikan penyebaran penyakit HIV/ AIDS di Kota Prabumulih
"Perlu adanya dukungan penuh dari pemerintah dan juga semua pihak, untuk lebih peduli terhadap penyebaran penyakit yang mematikan tersebut. Agar, dalam pelaksanaan sosialisasi maupun pemeriksaan tidak terkendala apa pun," bebernya.
Sejauh ini pihaknya telah mencatat sebanyak 22 pasien terjangkit virus HIV. Pasien yang hingga saat ini masih dalam tahap rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih ini tersebar dari beberapa daerah seperti Kabupaten Pali dan Muara Enim.
"Untuk pasien asal Prabumulih sendiri ada sebanyak 6 orang. Semuanya masih dalam pengawasan kita untuk berobat jalan. Kami terus pro aktif melakukan pendataan dan pemantauan bagi yang sudah terkena HIV dan AIDS, terutama kepada PSK agar tidak menyebar kepada yang lain," tandasnya. (LN 01)
0 Komentar