Subscribe Us

Lagi, Arisan Online di Prabumulih Memakan Korban

Para korban investasi arisn online dimintai keterangan oleh penyidik Polres Prabumulih

# Pelaku Bawa Kabur Uang Arisan Miliaran Rupiah

Prabumulih, Laparta News - Aksi penipuan berkedok arisan online di Kota Prabumulih kembali memakan korban. Kali ini puluhan wanita yang rata-rata adalah ibu rumah tangga ini menjadi korban penipuan arisan online. Tak tanggung-tanggung, arisan online yang dikelola oleh seorang wanita bernama Santi Sandra Dewi ini mencapai Rp2,5 Miliar.

Ironisnya, pelaku malah kabur membawa uang milik puluhan peserta arisan, lantaran pelaku tak sanggup mengembalikan uang yang seharunya diserahkan kepada peserta arisan. Akibatnya para korban pun meradang dan melaporkan pelaku ke Mapolres Prabumulih.

Informasi yang dihimpun, terbongkarnya kasus penipuan arisan online dengan sistem investasi ini berawal saat para peserta merasa curiga terhadap pelaku. Pasalnya, pelaku tiba-tiba hilang kontak saat para peserta arisan hendak meminta setoran uang arisan yang seharusnya disetorkan pelaku.

Erli Yanti warga Jalan Padat Karya, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur bersama korban lainnya mengaku, arisan online yang mereka ikuti awalnya berjalan lancar. Para peserta dijanjikan akan mendapatkan keuntungan uang yang diinvestasikan dalam jangka waktu 15 hari.

Namun, belakangan uang yang seharusnya diterima peserta arisan tiba-tiba macet. Para korban pun menuntut pelaku untuk segera mengembalikan uang yang telah mereka setorkan.

Awalnya pelaku berjanji akan segera mengembalikan uang tersebut. Alih-alih ingin bertanggungjawab, pelaku malah kabur bersama keluarganya. Akibatnya para korban pun harus gigit jari lantaran uang miliaran rupian yang diinvestastikan dibawa kabur pelaku.

"Pesertanya sampai puluhan orang dengan total investasi mencapai Rp 2,5 Miliar. Arisan ini seperti investasi, jadi setiap anggota yang berinvestasi akan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu 15 hari. Kami ingin pelaku bertanggungjawab, tapi pelaku malah kabur," ujar Erli kepada petugas penyidik, Senin (21/05).

Hal senada juga diungkapan oleh Ita yang mengaku tergiur ikut arisan online tersebut setelah pelaku menawari dirinya melalui facebook. Awalnya korban mengaku sempat enggan untuk mengikuti arisan online tersebut, namun akhirnya ia percaya setelah banyak peserta arisan online lainnya yang mengaku telah mendapatkan keuntungan dari arisan itu.

"Dia pasang status arisan di facebook, dengan iming-iming keuntungan yang lumayan besar. Mungkin awalnya memang lancar dan banyak yang percaya. Tapi setelah macet akhirnya kami baru sadar kalau pelaku ternyata menipu," bebernya.

Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto SH saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut dan tengah melakukan pendalaman lebih lanjut.

"Modusnya investasi uang. Setiap korban menanamkan uangnya bervariatif. Mulai puluhan juta hingga ratusan juta. Sehingga total kerugian para korban memang cukup banyak. Kami masih mintai keterangan dari para korban terkait modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku," ujarnya kepada wartawan.

Lebih lanjut Eryadi menuturkan, para korban sempat mendatangi kediaman pelaku. Bahkan sempat ingin menjarah barang-barang milik pelaku.

"Para korban kesal lantaran uang mereka tidak dikembalikan. Kita sudah pasang garis polisi dikediaman pelaku. Saat ini pelaku dalam kejaran petugas. Namun sebelum tertangkap kita himbau pelaku segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tandas Eryadi. (LN 01)

Posting Komentar

0 Komentar