Kegiatan Penyuluhan Bahasa di Media Massa dihadiri Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM dan diikuti puluhan jurnalis se Kota Prabumulih |
Prabumulih, LapartaNews - Seiring zaman perkembangan media massa belakangan ini kian pesat. Tidak hanya media cetak, televisi maupun radio, media online pun tumbuh subur bak jamur di musim hujan.
Melalui media online ini segala informasi yang dibutuhkan masyarakat dapat diakses dengan mudah melalui jaringan internet. Hanya saja, dalam penyajian berita atau informasi yang disampaikan melalui situs berita banyak ditemukan kalimat atau bahasa ambigu yang membuat bingung pembaca.
Hal inilah yang menjadi perhatian Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk memberikan pelatihan atau penyuluhan Bahasa Indonesia di Media Massa. Kegiatan ini digelar di sejumlah kabupaten dan kota di Sumsel. Salah satunya di Kota Prabumulih.
Bertempat di Gedung Kesenian Rumah dinas Walikota Prabumulih, kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia ini digelar selama empat hari, sejak 11 sampai 14 September 2019.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM dan diikuti 40 peserta yang merupakan jurnalis dari berbagai media massa. Hadir sebagai narasumber Koordinator Balai Bahasa Sumatera Selatan, Linny Oktovianny MPd.
Dalam sambutannya, Ridho Yahya mengaku menyambut baik kegiatan penyuluhan yang digelar Balai Bahasa Sumsel. Melalui kegiatan itu ia berharap materi yang disampaikan narasumber dapat bermanfaat dan menambah ilmu serta wawasan dalam mengembangkan bahasa bagi wartawan.
"Mendalami ilmu bahasa itu penting, khususnya bagi rekan-rekan wartawan yang tugasnya mencari dan menulis berita. Melalui tulisan dengan penggunaan bahasa yang tepat tentunya akan mudah dipahami oleh pembacanya," ujar Ridho.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Prabumulih, Mulwadi. Ia mengaku giat penyuluhan bahasa tersebut merupakan giat positif yang sudah lama diharapkan pelaksanaannya di Kota Prabumulih.
"Kami sangat berterimakasih kepada Balai Bahasa Sumsel yang telah memfasilitasi kita dalam menimba ilmu Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita berharap kegiatan ini bisa kembali dilakukan mengingat antusias peserta cukup tinggi. Tidak hanya kalangan wartawan, penyuluhan ini juga diikuti oleh peserta dari Humas Protokol dan Dinas Kominfo," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sumsel, Drs Firman Susilo MHum melalui Koordinator Balai Bahasa Sumsel, Linny Oktovianny menjelaskan, adapun materi yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut diantaranya Kebijakan Bahasa, Ragam Bahasa Jurnalistik, Ejaan Bahasa Indonesia, Kaidah Pembentukan dan Pemilihan Kata, Kaidah Pembentukan Istilah, Kaidah Penyusunan Kalimat dan Paragraf.
Menurutnya, penulisan berita yang ditulis wartawan tidak hanya mengacu pada unsur 5W+1H saja. Melainkan juga harus memperhatikan ejaan bahasa yang tepat sesuai dengan kaidah dan aturan yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
"Selain menyampaikan materi, para peserta juga dibekali praktik penulisan. Dengan ini diharapkan tulisan dan bahasa maupun ejaan yang ditulis wartawan dalam beritanya sesuai dengan kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan. Kepatuhan akan kaidah atau aturan kebahasaan secara jelas tergambarkan melalui perilaku berbahasa kita, baik ketika kita menggunakan bahasa Indonesia dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan," pungkasanya. (LN 01)
0 Komentar