Sekda Kota Prabumulih, Elman ST saat memimpin razia penertiban gelandangan dan pengemis yang keberadaannya mulai banyak bermunculan di tengah wabah covid-19 |
Prabumulih, LapartaNews - Makin banyaknya jumlah pemulung dadakan yang kerap berkumpul di sepanjang jalan protokol Kota Prabumulih membuat Pemerintah Kota Prabumulih mengambil langkah tegas dengan melakukan penertiban. Hasilnya puluhan pemulung terjaring razia penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng) pada Minggu (10/05/2020).
Sekda Kota Prabumulih, Elman ST dalam kesempatan itu mengatakan, keberadaan para pemulung tersebut disebabkan lantaran banyaknya warga atau para dermawan yang memberikan sumbangan di jalanan. Hal inilah yang menyebabkan para pemulung tersebut terpancing untuk berkumpul di pinggir jalan sembari menunggu warga yang akan memberikan sedekah atau bantuan.
Nah, guna mengurangi banyaknya pemulung yang bermunculan di jalanan, Elman meminta kepada warga agar tidak lagi memberikan bantuan tersebut kepada para pemulung di jalanan. Padahal menurutnya Pemkot Prabumulih telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak wabah corona atau covid-19.
"Kita sudah lakukan pendataan para pemulungbyang terjaring razia. Memang sebagian mereka adalah warga Prabumulih yang kerjanya sebagai pemulung. Bahkan mereka mengaku sudah mendapatkan bantuan dari Pemkot Prabumulih berupa 20 kilogram beras san 2 dus mie instan. Tapi mereka masih saja berkeliaran dan berkumpul di pinggir jalan menunggu orang yang akan memberikan sedekah dan bantuan," ujar Elman.
Lebih lanjut Elman menuturkan, Pemkot Prabumulih siap untuk mengkoordinir penyaluran bantuan bagi para dermawan yang ingin memberikan sedekah dalam bentuk apapun. Sebab pihaknya telah mengantongi data para pemulung jika memang bantuan tersebut akan diberikan kepada mereka.
"Kalau diberikan di jalanan itu maka akan memancing lebih banyak lagi pemulung untuk keluar. Padahal pemerintah mengimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona. Ini bukan masalah melarang orang untuk bersedekah. Tapi kondisinya berbeda, apalagi wabah ini masih terus terjadi di saat bulan Ramadhan," terangnya.
Larangan untuk memberikan sedekah di jalanan pada saat wabah corona ini juga ditegaskan oleh Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM. Menurutnya pemerintah jadi dilema melihat situasi di lapangan yang masih saja ada warga berkeliaran khususnya para pemulung yang kerap berkumpul di pinggir jalan untuk meminta-minta.
Padahal menurut Ridho, saat ini upaya Pemkot Prabumulih untuk memutus mata rantai covid-19 sudah mulai menampakkan hasil. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pasien covid-19 yang sembuh dan berkurangnya jumlah pasien positif.
Ia tidak ingin dengan adanya permasalahan tersebut kasus covid-19 di Kota Prabumulih kembali meningkat seperti sebelumnya. Untuk itu ia mengajak para masyarakat khususnya para donatur yang ingin membantu warga kurang mampu agar tidak menyalurkan bantuannya di jalanan.
Bahkan pihaknya siap bekerjasama dengan para donatur untuk mengkoordinir penyaluran bantuan secara langsung kepada masyarakat. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengurangi kerumunan warga disaat wabah corona sesuai dengan protokol kesehatan.
"Inilah yang kita khawatirkan, jangan sampai disaat kasus covid-19 sudah mulai menurun tiba-tiba naik lagi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Kalau begini tentunya kerja keras kita untuk memutus mata rantai corona akan sia-sia. Kita malah sangat berterimakasih kepada para donatur yang mau berbagi kepada suadara kita yang kurang mampu, tapi alangkah baiknya bantuan itu dikoordinir satu pintu dan akan disalurkan langsung kepada yang membutuhkan," tandasnya. (LN 01)
0 Komentar