Agam, LapartaNews-Bupati Agam, Dr. H. Indra Catri cek kesiapan sekolah, dalam menghadapi pembelajaran tatap muka di Kabupaten Agam, yang direncanakan mulai awal Agustus 2020, Selasa (21/7).
Indra Catri menyebutkan, hampir seluruh sekolah di Kabupaten Agam sudah siap melaksanakan pembelajaran tetap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Berbagai persiapan, katanya sudah dilaksanakan, tetapi ada beberapa sekolah yang masih memerlukan perbaikan dan pembinaan, semoga dalam 10 atau 15 hari ke depan hal ini sudah bisa dilaksanakan dengan baik.
“Agam masih ada satu pasien yang positif Covid-19, kita berharap dalam sepekan ini sembuh dan kita kembali ke zona hijau. Awal Agustus 2020 pembelajaran tatap muka sudah bisa dilaksanakan, dikombinasikan dengan sistim daring dan luring,” ujarnya.
Kombinasi ini dilakukan karena keterbatasan kemampuan orang tua melakukan pendampingan kepada anak, fasilitas belajar yang tidak memadai, kurang terampilnya guru mengoperasikan IT dan berbagai lainnya.
“Dengan dikombinasikan sistem ini, kita berharap pembelajaran di Agam menjadi lebih baik. Tahap awal ini tatap muka baru dilaksanakan tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat,” sebut Indra Catri.
Dalam kaitan itu, pemerintah akan terus berupaya menyempurnakan dan mengevaluasinya, Bupati Agam yang sudah dua periode menjabat itu meminta guru dan orang tua siswa agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Karena seorang saja terpapar, maka Agam kembali masuk zona kuning dan pembelajaran tatap muka jadi buyar.
“Semua harus berprinsip meyakinkan dirinya, saya selamatkan anda, anda selamatkan saya. Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, berarti kita telah menyelamatkan masyarakat dan dunia pendidikan,” kata Indra Catri.
Ia menghimbau masyarakat agar tidak ragu mengingatkan saudaranya dalam menerapkan protokol kesehatan, karena bagaimanapun di masa new normal harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, sekaligus menyelamatkan proses pendidikan khususnya di kabupaten Agam.
Beberapa sekolah yang dicek kesiapannya, sudah menyatakan kesiapan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka tersebut.
Salah seorang guru di SMPN 1 Banuhampu, Isnaini mengaku tidak sabar pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan, karena sistem daring dan luring banyak kendalanya.
Disamping orang tua siswa sulit membeli paket, juga tidak memiliki handphone dan ketidakmampuan menggunakannya.
Bahkan dengan sistem daring jadwal tidur anak jadi panjang, karena malam harinya mereka asyik bermain.
“Sehingga saat belajar daring, banyak yang tidak datang, jadi pembelajaran tidak efisien dan apa yang diharapkan tidak tercapai,” imbuhnya.
Menurutnya, beragam kendala yang timbul dan sistem pendidikan masih daring, maka dengan sendirinya mutu pendidikan di Agam akan menurun.
“Jika awal Agustus 2020 dimulai pembelajaran tatap muka, Senin depan kita sudah siap melaksanakannya,” ulasnya.
Dalam hal ini, Indra Catri cek beberapa sekolah di Kecamatan Banuhampu dan Ampek Angkek, yang didampingi Kepala Disdikbud Agam, Isra, Kepala Dinkes Agam, Indra, Kakan Kemenag Agam, Edi Oktafiandi dan lainnya. (AL)
0 Komentar