Agam, LapartaNews-Guna memastikan kesiapan proses belajar mengajar (PBM) tahun ajaran baru 2020/2021, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria, melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah, Selasa, (21/7) diantaranya SMPN 1 Malalak dan SMPN 2 Malalak.
Pada kesempatan itu, Wabup Trinda Farhan, menyampaikan sejumlah arahan terkait persiapan PBM tatap muka di dua sekolah tersebut.
Sejumlah catatan terhadap pihak sekolah juga diberikan wabup melalui cek point persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya harus memenuhi protokol kesehatan Covid-19.
“Tahapan yang kita lakukan sekarang adalah mengecek dan memastikan kesiapan sekolah untuk belajar tatap muka di masa new normal. Maka, hasil monitoring ini kita sampaikan pada rakor kepala daerah di Padang akhir Juli ini,” ujarnya.
Terkait hal itu, karena Kabupaten Agam berada di zona kuning, maka Pemkab Agam sementara ini tidak melaksanakan belajar tatap muka.
“Untuk sekarang, PBM dengan tatap muka belum diperbolehkan, sementara kita pakai sistem daring dulu,” jelasnya.
Bahkan di hadapan para guru di SMPN 1 Malalak, dengan tegas wabup mengingatkan untuk tetap sabar dan tidak memaksakan diri.
Menurutnya, poin penting yang harus dilakukan sekarang adalah membangun kebiasaan baru. Untuk membangun itu, jelasnya, harus saling mengingatkan satu sama lain.
“Saya pernah seloroh kepada anak-anak. Iyo bana nio sekolah? Lai pak, kata beberapa anak. Kalau lai, pakai masker jan digantung di leher,” imbuh wabup menceritakan pengalamannya di MTsN 3 Agam kemarin.
Dari temuan itu, menurut wabup, membuktikan bahwa anak belum paham betul mengenai protap protokol kesehatan Covid-19.
Oleh karena itu, wabup meminta guru lebih “nyinyir” menyarankan agar tetap pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak saat beraktivitas di sekolah.
Sementara itu, Kepsek SMPN 1 Malalak, Zulkaizar mengatakan, menjelang dibukanya PBM tatap muka di sekolahnya, berbagai sarana dan prasarana protokol kesehatan telah disiapkan, mulai dari alat pengukur suhu, sterilisasi dengan disinfektan, menyediakan masker, dan penyediaan hand sanitizer.
“Termasuk juga terhadap guru, kita sudah menerapkan protokol kesehatan,” terangnya. (AL)
0 Komentar