Prabumulih, Laparta News - Semakin tinggi pohon, maka akan semakin kuat angin menerpanya. Pepatah seperti inilah yang saat ini dihadapi oleh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Ir H Ridho Yahya MM-H Andriansyah Fikri SH.
Sebagai calon tunggal di Pilkada Kota Prabumulih 2018, pasangan petahana ini harus berhadapan dengan kolom kosong. Untuk bisa memenangkan pilkada, pasangan Ridho-Fikri harus mampu mengumpulkan 50 persen plus 1 suara sah di pilkada nanti agar dapat mengalahkan kolom kosong.
Nah, disaat elektabilitas Ridho-Fikri makin memuncak isu kolom kosong juga makin santer terdengar. Bahkan, sekelompok warga yang mengatasnamakan relawan kolom kosong mulai bergeriliya menyuarakan kolom kosong di tengah masyarakat.
Meskipun demikian, Ridho-Fikri tak sedikitpun bergeming menghadapi isu tersebut. Pasangan ini malah lebih memfokuskan diri untuk berkampanye menghimbau dan mengajak masyarakat Kota Prabumulih untuk tetap antusias menyalurkan hak suaranya di pilkada dan pilgub yang digelar serentak pada 27 Juni 2018 mendatang.
Ridho mengaku, kolom kosong adalah hak masyarakat dan bentuk demkoratis dalam pilkada. Hanya saja keberadaan kolom kosong menurutnya bukanlah suatu hal yang harus ia khawatirkan. Karena dirinya yakin masyarakat Kota Prabumulih adalah orang-orang yang pintar dan bijak dalam menentukan pilihannya mencari figur seorang pemimpin.
"Masyarakat butuh pemimpin yang benar-benar mencintai Prabumulih dan mengerti akan keinginan warganya. Dan masyarakatpun juga sudah tau siapa yang harus mereka pilih untuk memimpin kota ini," ujar Ridho saat dibincangi dikediamannya, Minggu (1/04).
Ridho mengaku, program yang selama ini telah ia jalani sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat Prabumulih. Baik itu program pembangunan infrastruktur jalan, rumah ibadah, bangun rumah baru, gas kota, air bersih bahkan program peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta program-program lainnya yang pro kerakyatan. Melalui program kerja tersebut dirinya yakin masyarakat Prabumulih tetap akan mendukung dan menaruh simpatik kepadanya.
"Yang harus masyarakat ketahui program apa yang bisa diberikan oleh kolom kosong ini untuk Prabumulih. Sedangkan program yang kami jalankan selama ini sudah dirasakan langsung oleh masyarakat. Yang dicari di pilkada ini adalah sosok figur yang nyata sesuai pilihan masyarakat, bukan pejabat yang dipilih penguasa. Tentunya semua ini kita serahkan kepada masyarakat. Kepada siapa mereka mempercayakan kepemimpinannya," bebernya.
Disinggung dengan derasnya isu kolom kosong yang dikhawatirkan akan mempengaruhi elektabilitasnya sebagai paslon tunggal, ayah tiga anak ini menganggap hal tersebut hanya sebagai angin lalu. Hanya saja menurut Ridho yang ia perlu waspadai adalah munculnya sejumlah oknum orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi untuk merusak citra demokrasi yang ingin menggagalkan pilkada di Kota Prabumulih.
"Kolom kosong adalah perbedaan. Perbedaan itu memang indah, namun lebih indah kebersamaan. Kalau perbedaan akan memecah belah keadaan lebih baik kita menciptakan indahnya kebersamaan. Itulah jargon kita untuk tetap dipercaya oleh masyarakat," tandasnya. (LN 01)
0 Komentar